
Husin Nabil
613 subscribers
About Husin Nabil
Chanel ini menyajikan konten-konten yang membahas tentang tasawuf, spiritualitas Islam, dan pembentukan karakter akhlak yang mulia, menjadi tempat yang tepat bagi mereka yang ingin memperdalam pengetahuan tentang tasawuf dan memperbaiki akhlak mereka sesuai dengan ajaran Islam.
Similar Channels
Swipe to see more
Posts

Menerima (pasrah) sering kali diartikan sebagai bentuk kelemahan atau menyerah pada nasib. Padahal itu adalah kekuatan emosi yang tertinggi. Menerima berarti menyadari kenyataan apa adanya, tanpa mencoba menyangkal, melawan, atau melarikan diri dari kondisi yang sudah tak bisa diubah. Kita tidak terganggu oleh kejadian, tetapi oleh pandangan kita tentang kejadian itu. Jika suatu hal masih berada dalam ruang pengaruh kita, maka bertindaklah. Namun, jika itu sudah di luar jangkauan, maka pilihan terbaik adalah menerima, dan berdamai. Ketenangan batin dicapai ketika kita menerima hal-hal yang tidak dapat kita ubah.

Masa lalu, betapapun buruk atau menantangnya, tetaplah bagian dari perjalanan yang membentuk siapa kita saat ini. Membenci masa lalu atau terus menyesalinya justru akan membuat kita tertahan. Pusatkan kekuatan kita pada masa depan. Gunakan pengalaman lama sebagai pijakan, bukan sebagai beban. Tidak cukup kita mengeritik masa lalu, tapi harus menciptakan jalan keluar bagi masa sekarang untuk hidup yang lebih baik di masa mendatang. Jangan lawan kebiasaan lama yang buruk, tapi ciptakan kebiasaan baru yang baik. Perubahan terjadi bukan karena kita membenci masa lalu, tetapi karena kita membangun masa depan.

Keberanian bukan berarti tidak takut, tetapi bertindak meski ada ketakutan. Keberanian bukanlah soal menjadi kebal terhadap rasa takut, melainkan kemampuan untuk terus bergerak meski ketakutan hadir di dada. Jadi, ketika rasa takut datang menghampiri, sambutlah sebagai kesempatan untuk melatih keberanian. Karena bukan keberanian yang membuat takut lenyap, tapi keberanianlah yang membuat kita mampu berjalan bersamanya tanpa menyerah.

اسلم وجهك لله، تسلم قلبك "Pasrahkan wajahmu kepada Allah, niscaya hatimu akan diselamatkan." Siapa yang pasrah kepada Allah, tak pernah kehilangan arah. Karena Sang Penuntun lebih dekat dari segala resah. Dia akan hadir saat engkau diam. Rahmat-Nya turun saat engkau tunduk. Pasrah bukan kelemahan, ia adalah kedudukan para kekasih-Nya.

Mengapa Orang Menjauhi Diriku? https://vt.tiktok.com/ZSk1n2kun/

Tidak ada yang benar-benar stabil atau tetap, dalam kehidupan dunia. Sebab itu, saat mengalami keberhasilan maupun ketika menghadapi kesulitan, sebaiknya tidak berlebihan dalam bereaksi. Hari ini kita bisa merasakan kebahagiaan dan kesuksesan, namun tidak menutup kemungkinan besok menghadapi tantangan atau kegagalan. Situasi ini menunjukkan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan dunia bersifat sementara dan selalu berubah. Maka sebaiknya kita melatih kesadaran diri agar tidak terbawa emosi berlebihan saat senang atau sedih. Juga bersikap rendah hati saat berhasil dan tabah saat menghadapi kegagalan. Semua itu agar kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang, bijak, dan penuh makna.

Jangan mengejar kesempurnaan, kejarlah kemajuan diri yang konsisten. Standar seseorang yang sempurna, sering kali tidak realistis. Obsesi terhadap kesempurnaan sering kali menjadi penghalang utama bagi pertumbuhan. Padahal sebenarnya kemajuan yang terus-menerus, seberapa kecil pun, adalah wujud nyata dari perbaikan diri. Berdamailah dengan ketidaksempurnaan dan fokus pada pertumbuhan diri secara konsisten. Tuntutan dunia kadang mengaburkan perbedaan antara pencapaian yang sebenarnya dengan sekedar pencitraan di mata manusia.

Banyak orang beranggapan bahwa kekayaan adalah jumlah materi yang dimiliki. Rumah megah, mobil mewah, dan tabungan besar. Namun kekayaan yang sejati justru bukan soal banyaknya harta, tapi tentang bagaimana mengendalikan keinginan kita. Ketidakpuasan itu bersumber dari keinginan yang tak terkendali, bukan dari kekurangan materi. Orang yang mampu membatasi keinginannya akan merasakan kebebasan dan kepuasan yang lebih besar.

Jangan membuang waktu mengeluh. Gunakan waktumu untuk mencari solusi. Mengeluh bisa menjadi bentuk pelampiasan sementara yang terasa melegakan. Tapi jika terlalu lama tenggelam dalam keluhan, kita bisa kehilangan waktu untuk bertindak. Fokus pada solusi. Mengeluh tidak akan mengubah keadaan, tapi tindakan yang akan mengubahnya. Jangan menyia-nyiakan waktu dan energi pada hal-hal yang tidak bisa kita ubah, tapi ambillah tindakan nyata terhadap hal yang bisa kita lakukan.