Christianity Today dalam Bahasa Indonesia  WhatsApp Channel

Christianity Today dalam Bahasa Indonesia

61 subscribers

About Christianity Today dalam Bahasa Indonesia

Kanal WhatsApp resmi Christianity Today dalam Bahasa Indonesia. Bijaksana. Kristen. Jurnalisme. Didirikan oleh Billy Graham. Baca artikel kami: https://www.christianitytoday.com/ct/languages/indonesian/

Similar Channels

Swipe to see more

Posts

Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
6/9/2025, 11:42:18 PM

Orang tua cenderung mengalami tingkat depresi lebih tinggi dibandingkan orang dewasa tanpa anak, sebagian karena tekanan besar untuk menjadi orang tua yang “sukses.” Buku _Perfect Madness_ dan artikel _The Child Trap_ mengungkap budaya pengasuhan yang dipenuhi kecemasan dan obsesi terhadap kesuksesan anak. Selain itu, meski laporan eksodus mereka dari gereja Injili di AS bisa jadi dibesar-besarkan, data dari Barna dan LifeWay menunjukkan tren yang jelas: mayoritas remaja yang dulu rajin ke gereja berhenti terlibat dalam kehidupan rohani ketika memasuki usia dewasa muda. Banyak orang tua Kristen pun terjebak dalam tekanan ini, merasa cemas apakah iman dan nilai-nilai mereka berhasil diturunkan, dan apakah anak-anak mereka akan tumbuh menjadi orang dewasa yang setia kepada Tuhan. Baca selengkapnya artikel CT tentang bagaimana kita dapat mematahkan mitos orang tua Kristen yang sempurna, serta tidak jatuh dalam pandangan yang salah tentang determinisme spiritual dan pembentukan rohani dalam mengasuh anak. https://id.christianitytoday.com/2024/11/mitos-orang-tua-sempurna-teladan-sukses-id/

Post image
Image
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
5/23/2025, 12:04:59 PM

“Jika saya tidak menjawab suara tersebut, yang berbisik untuk kedua kalinya agar saya membuka dompet saya, mungkin Tuhan akan menemukan cara lain untuk membantu Shatina. Atau mungkin respons Tuhan terhadap ibu tunggal berusia 19 tahun yang hampir tidak bisa berdoa ini, sebenarnya secara misterius bergantung pada kesediaan saya untuk menanggapi dorongan Roh Kudus.” Baca artikel CT tentang bagaimana kita belajar mendengarkan bisikan Roh Kudus dan bagaimana doa dapat mengubah keadaan kita. https://id.christianitytoday.com/2022/03/tuhan-mendengar-doa-tidak-percaya-mengubah-keadaan-id/

Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
5/17/2025, 10:50:15 AM

*Doa-doa kita adalah respons terhadap Tuhan yang pengasih, yang terlebih dulu mencari kita.* Berdoa dengan kata-kata dari Alkitab menyingkap kebenaran teologis yang memerdekakan. Dalam bukunya _Psalms: The Prayer Book of the Bible_ , Bonhoeffer menulis bahwa kita belajar berbicara kepada Allah karena Allah telah lebih dahulu dan terus berbicara kepada kita… Perkataan Allah di dalam Yesus Kristus menjumpai kita di dalam Kitab Suci. Jika kita ingin berdoa dengan keyakinan dan sukacita, maka kata-kata dari Kitab Suci harus menjadi dasar yang kukuh dari doa kita. Bercermin dari tulisan Bonhoeffer, “berdoa dengan kata-kata yang dipinjam dari Alkitab adalah salah satu cara Allah membangun kembali kehidupan doa saya di atas dasar yang lebih kukuh,” kata profesor teologi dan formasi Kristen di Western Theological Seminary di Holland, Michigan, Kristen Deede Johnson. “Ini mengingatkan saya bahwa doa adalah menanggapi Tuhan, bukan menciptakan hubungan saya dengan Tuhan.” Baca lebih dalam artikel CT tentang bagaimana kita dapat membangun kehidupan doa di atas dasar yang kukuh, yakni Kristus itu sendiri, dan bukan berdasarkan harapan atau pengalaman pribadi kita. https://id.christianitytoday.com/2022/03/teologi-doa-relasi-hilang-hadirat-tuhan-id/

Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
5/16/2025, 11:56:50 AM

*Di tengah tuntutan mingguan yang melelahkan untuk mempersiapkan khotbah-khotbah, bagaimana kita melindungi hati dan jiwa kita?* Sebagai pendeta dan pemimpin gereja, hari Minggu dan segala tuntutan khotbahnya datang terus-menerus seperti roda yang tak henti-hentinya menggilas kita. Seiring waktu, hal itu dapat merusak semangat kita, yang kemudian menghancurkan khotbah kita. Paulus menyadari hubungan antara semangat dan khotbahnya. Bahkan, ia berkata, “Karena [Allah], yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil…" (Rm. 1:9). Frasa "dengan segenap hatiku" pada dasarnya berarti “secara rohani,” yang mengacu pada khotbah yang berasal dari kedalaman hati kita. Khotbah yang berasal dari hati adalah “khotbah yang bukan hanya aktivitas mental atau jasmani saja, melainkan yang muncul dari segenap hati dan jiwa seseorang,” kata uskup dari Churches for the Sake of Others di Gereja Anglikan Amerika Utara, Todd Hunter. Baca selengkapnya artikel CT tentang bagaimana kita dapat membuat khotbah kita tetap segar, memerdekakan, dan berbuah di tengah tuntutan mingguan yang melelahkan: https://id.christianitytoday.com/2021/08/khotbah-karya-allah-transformasi-proklamasi-id/

Post image
Image
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
5/19/2025, 10:21:46 PM

Sebagai pemimpin jemaat, kadang kita terhanyut melihat pelayanan sebagai hal yang mendefinisikan identitas kita, menetapkan nilai kita, sarana untuk mencapai tujuan kita sendiri, atau sekedar menyampaikan pengetahuan kita tentang Tuhan kepada orang lain. Padahal, menurut gembala jemaat di Bright City Church, Durham, Carolina Utara, Ike Miller, pelayanan seharusnya dipahami sebagai “pengulangan kehidupan Kristus sendiri di dalam kita…sebagai pendeta, kita akan paling merasa tenang, paling damai, dan paling puas ketika kita melakukan pelayanan dengan kesadaran penuh akan kehadiran-Nya. Dengan cara demikian, pelayanan menjadi konteks di mana kita mengambil bagian dalam hubungan Yesus sendiri dengan Bapa.” Miller, yang juga adalah penulis buku "Seeing by the Light," mengatakan bahwa ketika pelayanan adalah pengulangan dari hubungan Kristus sendiri dengan Bapa di dalam kita, kesetiaan perjanjian-Nya itulah yang mendefinisikan identitas kita, bukan penampilan kita di mimbar. Baca artikel CT tentang bagaimana kita dapat menemukan kedamaian sejati dalam pelayanan dengan mengosongkan diri dan memberi ruang bagi Tuhan untuk menjadi segala-galanya: https://id.christianitytoday.com/2021/08/pelayanan-performa-partisipasi-kristus-hadirat-ilahi-id/

Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
5/21/2025, 11:59:25 AM

Sejak tahun 1980-an, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa pelecehan seksual terhadap anak berdampak sangat merusak—menghancurkan harga diri dan rasa kemandirian para penyintas. Tanpa pemulihan yang mendalam atas rasa percaya diri dan harga diri, tindakan mengampuni sering kali tidak muncul dari kehendak bebas, tetapi menjadi kelanjutan dari pola pelecehan itu sendiri. Lalu, bagaimana seharusnya gereja bersikap dan bertindak dalam membela para korban? Simak wawancara kami bersama Pdt. Obertina Johanis dari Pasundan-Durebang Women’s Crisis Center GKP Bandung, yang membahas akar budaya pemaksaan pengampunan serta pentingnya mengajarkan seksualitas yang sehat di mimbar. Baca juga selengkapnya artikel CT di laman ini: https://id.christianitytoday.com/2025/03/bahaya-memaksakan-pengampunan-korban-pelecehan-id/

Video
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
5/11/2025, 11:30:35 PM

*Seorang Paus dari Chicago dengan kewarganegaraan di Peru?* Meskipun mereka tidak mengklaimnya sebagai pemimpin gereja mereka, banyak orang Injili ingin melihat dampak yang akan ditimbulkan oleh sang kepala Gereja Katolik Roma terhadap dialog keagamaan, politik global, dan pemahaman dunia terhadap ajaran Kristen. Leo yang berusia 69 tahun, sebelumnya dikenal sebagai Robert Prevost, lahir di Chicago, tetapi ia menghabiskan sebagian besar masa dewasanya sebagai biarawan Augustinian di luar AS. Dia adalah seorang misionaris di Peru dan kemudian dipromosikan untuk menduduki jabatan penting di Vatikan. Baca selengkapnya artikel CT tentang sosok Paus Leo XIV, pengganti Paus Fransiskus, yang wafat pada April lalu: https://id.christianitytoday.com/2025/05/paus-leo-robert-prevost-injili-peru-amerika-id

Post image
Image
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
5/25/2025, 11:10:22 PM

*Apa yang membuat kekristenan menjadi sulit?* Yang membuat kekristenan menjadi sulit di zaman dan tempat kita adalah _keraguan_ . Keraguan tentang keberadaan Tuhan; tentang kebangkitan Yesus; tentang mukjizat; tentang malaikat, setan, dan karunia-karunia Roh Kudus; tentang teks-teks Alkitab atau sejarah di baliknya atau gereja yang memberikannya kepada kita; tentang kredibilitas semua hal di atas. Semua keraguan itu bertengger di ujung jurang yang memisahkan antara “dulu” dan “di sini serta sekarang”: Penindasan dan perbudakan serta takhayul versus kebebasan dan hak asasi manusia serta ilmu pengetahuan. Haruskah kita benar-benar menerima begitu saja kepercayaan para pendahulu kita padahal—kita cenderung berpikir—kita jauh lebih baik dari mereka dalam banyak hal? Baca lebih dalam artikel CT tentang bagaimana orang Kristen dapat memandang keraguan sebagai bagian dari pergumulan iman, bukan tujuan akhir dari perjalanan kita menuju kehidupan: https://id.christianitytoday.com/2025/04/keraguan-tangga-rumah-iman-gereja-terbuka-id/

Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
5/25/2025, 9:08:35 AM

*Bagaimana kita dapat membentuk keyakinan Kristen yang mendalam tanpa memecah belah gereja?* Saat kita bergerak melintasi spektrum, setiap langkah membuat keyakinan kita menjadi semakin spesifik, tetapi ketika menjadi semakin spesifik, keyakinan kita juga menjadi semakin bisa diperdebatkan. Pada awalnya, pernyataan-pernyataan eksplisit dari Alkitab atau pengakuan-pengakuan iman universal menjamin kesepakatan di antara semua orang Kristen. Keyakinan-keyakinan tentang hal-hal ini adalah absolut dan universal. Namun, semakin spesifik penilaian-penilaian yang kita buat, maka semakin besar pengaruh budaya, kebijaksanaan, situasi historis, dan hikmat praktis terhadap kesimpulan kita, dan karena itu semakin beragam pula pendapat kita. Lalu, bagaimana kita dapat membentuk keyakinan Kristen yang mendalam tanpa memecah belah gereja? Baca artikel CT tentang bagaimana kita dapat memperdalam intuisi kita melalui refleksi penalaran yang diterangi oleh hikmat dari orang-orang lain serta mengupayakan kebenaran bersama: https://id.christianitytoday.com/2022/07/buku-muelhoff-keyakinan-moral-absolut-perilaku-personal-id/

Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
5/14/2025, 9:11:20 AM

_*“Bisakah Anda memberi saya alasan mengapa saya tidak seharusnya meninggalkan agama sama sekali?”*_ Pria ini tidak meragukan kebenaran dari kredo-kredo atau inspirasi Alkitab. Dia tidak ingin pergi ke klub tari telanjang atau menghirup kokain. Dia sangat menginginkan alasan untuk berdiri teguh karena dia mengasihi Yesus dan ingin mengikut-Nya. Namun, dia terguncang oleh beberapa hal yang dia lihat—kekejaman, nihilisme, kemunafikan—atas nama Kristus, oleh orang-orang yang mengajari Injil kepadanya. Perasaan terguncang adalah hal yang normal dan dapat dimengerti, kata pemimpn redaksi Christianity Today, Russell Moore. Menurutnya, gereja dimaksudkan untuk menjadi penunjuk jalan menuju kebenaran, kebaikan, dan keindahan kerajaan Allah. Akan tetapi, “apakah Anda akan menasihati orang tersebut untuk berhenti menjadi orang Kristen hanya karena orang itu kebetulan lahir di zaman yang bobrok dan mengerikan?” Baca tulisan Moore tentang “keputusasaan kronologis” dalam tubuh gereja dan bagaimana kita dapat menasihati orang-orang di masa yang penuh ujian dan kekacauan bagi gereja agar tidak meninggalkan iman mereka serta tetap berdiri teguh: https://id.christianitytoday.com/2025/05/kristen-munafik-putus-asa-russell-moore-iman-id/

Link copied to clipboard!