*Ringkasan Snips (22/1/2025)* _by Stockbit Sekuritas_ *🏦 BBNI FY24: Laba Bersih +2,7% YoY, di Bawah Ekspektasi* * $BBNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,2 T pada 4Q24 (-8,2% QoQ, -0% YoY), sehingga laba bersih selama FY24 menjadi Rp21,5 T (+2,7% YoY) dan sedikit di bawah ekspektasi karena setara 97,2% dari estimasi FY24F konsensus. * NIM selama FY24 berada di level 4,2% dan melampaui guidance manajemen. Sementara itu, credit cost tetap terjaga di level 1,1% dan pertumbuhan kredit mencapai +11,6% YoY, masing–masing sesuai guidance manajemen. * Di sisi lain, likuiditas $BBNI lanjut mengetat, dengan Loan–to–Deposit Ratio (LDR) bank only naik ke level 96,1% pada FY24 (vs. FY23: 85,8%) seiring yield dan outstanding SRBI yang tinggi. * $BBNI menargetkan NIM sekitar 4–4,2% pada FY25, dengan credit cost di level ±1% dan pertumbuhan kredit sekitar +8–10%. *Berita Korporasi* *BVIC Klarifikasi Nilai Divestasi Bank Victoria Syariah* * $BVIC dalam klarifikasi kepada BEI membantah pemberitaan Bisnis pada 20 Januari 2025 yang menyebut bahwa nilai transaksi atas divestasi PT Bank Victoria Syariah kepada $BBTN mencapai Rp1,06 T. * $BVIC menjelaskan bahwa angka tersebut hanyalah nilai nominal dari seluruh saham PT Bank Victoria Syariah, di mana perusahaan tersebut menerbitkan 1,06 miliar saham dengan harga nominal 1.000 rupiah per lembar. * $BVIC menyebut bahwa nilai transaksi atas divestasi PT Bank Victoria Syariah akan dipublikasikan setelah selesainya rencana transaksi. * Sebelumnya, Direktur Utama $BBTN, Nixon L. P. Napitupulu, mengatakan pada Selasa (21/1) bahwa nilai akuisisi PT Bank Victoria Syariah berada di bawah 1,5x book value–nya. 🔗https://stockbit.com/symbol/BVIC *Berita Lainnya* * Direktur Utama $BBRI, Sunarso, membeli 210.000 saham $BBRI dengan harga rata–rata Rp4.200/lembar pada 16 Januari 2025. * Pengendali sekaligus Komisaris $SRAJ, Jonathan Tahir, membeli ~16,8 juta saham $SRAJ dengan harga rata–rata Rp1.880/lembar pada 14 Januari 2025. * Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengatakan bahwa pemerintah akan mengecualikan eksportir migas dari kebijakan baru penempatan devisa hasil ekspor sumber daya alam. 🔗https://snips.stockbit.com/snips-terbaru/bbni-fy24-laba-bersih-27-yoy-di-bawah-ekspektasi