Stockbit
February 11, 2025 at 01:25 AM
*🛜 ISAT FY24: Laba Bersih di Bawah Ekspektasi, Pertumbuhan Melemah Akibat Kompetisi*
_*Stockbit’s take*_*:*
* Indosat ($ISAT) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,03 T pada 4Q24 (-40% YoY, -10% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama FY24 menjadi Rp4,9 T (+9% YoY), di bawah ekspektasi karena setara 94% dari estimasi FY24F konsensus.
* Pada level operasional, laba usaha mencapai Rp2,4 T pada 4Q24 (-13% YoY, -11% QoQ), sehingga laba usaha selama FY24 mencapai Rp10,8 T (+16% YoY) dan di bawah ekspektasi karena setara 96% dari FY24F estimasi konsensus.
* Meski harga saham ISAT telah turun banyak (-19% dalam 1 bulan terakhir) dan risiko penurunan lanjutan relatif terbatas, kami masih cenderung _wait and see_ karena ruang pertumbuhan menjadi lebih terbatas akibat persaingan harga yang ketat, di mana salah satu operator memprioritaskan pangsa pasar dibandingkan profitabilitas.
* Kami juga menilai bahwa pelaku pasar masih mengharapkan pertumbuhan tinggi pada laba bersih ISAT (>20% pada FY25F), sehingga ada potensi kekecewaan jika target tersebut tidak tercapai. Keberhasilan mencapai _milestone average revenue per user_ (ARPU) sebesar Rp40 ribu serta kenaikan jumlah pelanggan menjadi salah satu potensi _upside_ bagi ISAT.
*1. Segmen Mobile: Jumlah Pelanggan Turun Signifikan Meskipun ARPU Naik*
Secara operasional, ARPU naik menjadi Rp39 ribu (+1% YoY, +5% QoQ) pada 4Q24, tetapi jumlah pelanggan turun ke level 94,7 juta (-4% YoY, -4% QoQ) – sama seperti level jumlah pelanggan pada 1Q22. Manajemen ISAT menjelaskan bahwa penurunan signifikan tersebut akibat konsumen beralih dari menggunakan paket isi ulang ke paket perdana kompetitor yang menawarkan lebih banyak _benefit_. Ke depannya, manajemen ISAT akan fokus meningkatkan profitabilitas dengan menaikkan ARPU melalui 2 strategi, yakni: 1) mengintegrasikan pelanggan ke saluran digital (aplikasi myIM3 dan bima+); dan 2) mengurangi durasi paket dari 30 hari menjadi 28 hari sejak November 2024.
*2.* _*Update*_ *Bisnis GPUaaS: Pendapatan Dimulai pada 2Q25*
Pada FY24, perseroan telah menganggarkan _capex_ sebesar US$60–65 juta atau ~Rp1 T untuk bisnis GPU–as–a–Service (GPUaaS), dengan ekspektasi pendapatan sebesar US$35–40 juta atau ~Rp600 M per tahun dan margin EBITDA sekitar 60%. Manajemen ISAT menjelaskan bahwa pihaknya telah mengantongi rata–rata kontrak 3 tahun dari pelanggan di berbagai sektor – seperti perbankan, minyak dan gas, dan penerbangan – dengan pendapatan baru diterima pada 2Q25.
_*3. Guidance*_ *2025: Pertumbuhan EBITDA >10% dan Rasio Dividen Lebih Tinggi*
Pada FY25, ISAT menargetkan pertumbuhan pendapatan di atas industri dengan pertumbuhan EBITDA >10%. Adapun anggaran _capex_ pada FY25 sekitar Rp13 T (vs. realisasi _capex_ 2024: Rp9,9 T). Manajemen ISAT juga berencana meningkatkan _dividend payout ratio_ hingga level ≥70% untuk tahun buku 2026 (vs. tahun buku 2023: 48%). Manajemen ISAT sendiri belum menetapkan _dividend payout ratio_ untuk tahun buku 2024, meski mengindikasikan bahwa akan lebih tinggi dibandingkan tahun buku 2023. Dengan asumsi _dividend payout ratio_ tahun buku 2024 sekitar 50–55%, _dividend yield_ ISAT mencapai 4–4,4% berdasarkan harga saham per Senin (10/2) di level Rp1.920/lembar.
--------------
Theodorus Melvin (@TheodorusMelvin)
Investment Analyst Stockbit
https://stockbit.com/post/17456033
🇵🇸
👍
🇮🇱
🙏
❤️
🇮🇩
🇲🇨
🏴
👌
😂
32