Kisah Kisah Seputar Islam✨
Kisah Kisah Seputar Islam✨
February 26, 2025 at 06:33 AM
*【 KISAH SEDIH RASULULLAH ﷺ – BAB 5 】* *`"Masa Remaja yang Penuh Perjuangan"`* *🔘 `Menjalani Kehidupan Tanpa Kakek`* Setelah kehilangan ibunya, Muhammad ﷺ menemukan kasih sayang dalam pelukan kakeknya, *Abdul Muthalib.* Orang tua itu sangat mencintai cucunya yang yatim piatu. Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Dua tahun setelah kepulangan Muhammad ﷺ ke Makkah, Abdul Muthalib jatuh sakit. Muhammad ﷺ yang saat itu berusia delapan tahun selalu berada di sisi kakeknya. Ia menggenggam tangan lelaki tua itu dengan penuh kasih sayang. _"Cucuku, kau adalah amanah yang paling berharga bagiku…"_ suara Abdul Muthalib terdengar lemah. _"Kakek… jangan tinggalkan aku…"_ Muhammad ﷺ menatapnya dengan mata penuh kesedihan. Namun, takdir Allah telah ditetapkan. Abdul Muthalib menghembuskan napas terakhirnya di hadapan Muhammad ﷺ. Tangis lirih bocah delapan tahun itu pecah. Ia merasa kehilangan lagi, kali ini sosok yang sangat menyayanginya setelah ibunya. Jenazah Abdul Muthalib dimakamkan dengan penuh penghormatan. Sejak saat itu, tanggung jawab menjaga Muhammad ﷺ jatuh ke tangan pamannya, *Abu Thalib.* *🔘 `Tinggal Bersama Abu Thalib`* Abu Thalib adalah saudara kandung ayah Muhammad ﷺ. Meskipun tidak kaya, ia adalah orang yang sangat dermawan dan penuh kasih sayang. Ia menerima Muhammad ﷺ dengan hati terbuka, memperlakukannya layaknya anak sendiri. Suatu malam, Abu Thalib melihat Muhammad ﷺ tertidur tanpa selimut. Dengan lembut, ia menyelimutinya, lalu membisikkan doa, _"Ya Allah, lindungilah anak ini… Aku akan menjaganya dengan seluruh hidupku…"_ Di rumah Abu Thalib, Muhammad ﷺ tumbuh dengan penuh akhlak yang luhur. Ia sering membantu pekerjaan rumah, tidak pernah menyusahkan keluarganya, dan selalu berusaha membuat orang-orang di sekitarnya nyaman. Namun, kehidupan tidaklah mudah. Abu Thalib memiliki banyak anak dan keadaan ekonomi mereka cukup sulit. Muhammad ﷺ memahami kondisi ini dan bertekad untuk tidak menjadi beban. *🔘 `Belajar Bekerja di Usia Muda`* Sejak kecil, Muhammad ﷺ tidak pernah tinggal diam. Ia mulai membantu mencari nafkah dengan menggembalakan kambing di padang pasir Makkah. Dalam keheningan padang pasir, ia merenung, mengamati bintang-bintang di langit, dan menikmati ketenangan yang menyejukkan hatinya. _"Gembala adalah pekerjaan para nabi…"_ ucapnya dalam hati. Meskipun pekerjaannya terlihat sederhana, dari sinilah Muhammad ﷺ belajar banyak hal: kesabaran, ketelitian, dan tanggung jawab. Ia juga semakin mengenal alam dan merenungi ciptaan Allah. Suatu hari, Abu Thalib melihat Muhammad ﷺ pulang dengan membawa kambing-kambing dalam kondisi baik. Ia tersenyum bangga, _"Engkau memang anak yang luar biasa, Wahai keponakanku… Semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan padamu."_ Muhammad ﷺ membalas senyuman pamannya, merasa bersyukur atas semua kasih sayang yang diberikan kepadanya. *🔘 `Mengikuti Perdagangan ke Syam`* Ketika Muhammad ﷺ menginjak *usia dua belas tahun,* Abu Thalib bersiap untuk melakukan perjalanan dagang ke *negeri Syam (Suriah).* Muhammad ﷺ yang penuh rasa ingin tahu memohon agar ia diperbolehkan ikut serta. _"Pamanku, izinkan aku ikut bersamamu… Aku ingin belajar tentang dunia perdagangan…"_ pintanya dengan penuh harap. Abu Thalib awalnya ragu. Perjalanan ke Syam sangatlah jauh dan penuh tantangan. Namun, melihat semangat keponakannya, ia pun mengizinkannya. Di perjalanan, Muhammad ﷺ melihat berbagai macam budaya, pedagang dari berbagai negeri, dan suasana pasar yang ramai. Ia belajar bagaimana cara berdagang dengan jujur dan amanah. Namun, dalam perjalanan itu pula, terjadi sebuah peristiwa yang mengejutkan… Ketika kafilah dagang mereka tiba di *Bushra, Syam,* seorang pendeta bernama *Buhaira* memperhatikan Muhammad ﷺ dengan penuh perhatian. Ia melihat tanda-tanda kenabian dalam diri anak muda itu. Buhaira berkata kepada Abu Thalib, _"Anak ini memiliki cahaya kenabian. Aku melihat tanda-tanda yang sama seperti yang disebutkan dalam kitab-kitab suci… Jagalah dia baik-baik…"_ Abu Thalib terkejut. Ia semakin menyadari bahwa keponakannya bukanlah anak biasa. Setelah perjalanan panjang itu, Muhammad ﷺ kembali ke Makkah dengan pengalaman baru dan semakin matang dalam memahami kehidupan. Namun, perjalanan hidupnya masih panjang… *_➡ Bab Selanjutnya: Bagaimana Muhammad ﷺ tumbuh menjadi pemuda jujur dan terpercaya? Bagaimana ia mulai dikenal dengan gelar Al-Amin?_* *📚 Sumber Rujukan:* 1. Ibnu Hisyam, As-Sirah an-Nabawiyah 2. Ibnu Sa’d, At-Thabaqat al-Kubra 3. Ibnu Katsir, Al-Bidayah wan Nihayah 4. HR. Muslim *[ Kisah Kisah Seputar Islam ]*
❤️ 🥹 ♥️ ❤‍🩹 🐻 👍 😢 🥲 🥺 46

Comments