
Kisah Kisah Seputar Islam✨
February 27, 2025 at 07:55 PM
*【 KISAH SEDIH RASULULLAH ﷺ – BAB 7 】*
*`"Kehidupan Rumah Tangga dan Tanda-Tanda Kenabian"`*
*🔘 `Kehidupan Bersama Khadijah`*
Setelah menikah dengan *Khadijah binti Khuwailid,* Muhammad ﷺ menjalani kehidupan rumah tangga yang penuh ketenangan dan kasih sayang.
Khadijah bukan hanya seorang istri, tetapi juga sahabat, penopang, dan penyemangat terbesar dalam hidup Muhammad ﷺ.
Di rumahnya, Muhammad ﷺ merasakan kedamaian yang jarang ia rasakan sejak kecil. Ia tidak lagi merasa kehilangan sosok yang menyayanginya. Khadijah selalu ada untuknya, memahami dan mendukungnya dalam segala hal.
_"Wahai suamiku, engkau adalah manusia paling jujur dan berakhlak mulia. Aku bersyukur Allah mempertemukan kita…"_ ucap Khadijah suatu malam.
Muhammad ﷺ tersenyum, membalas dengan penuh ketulusan.
*🔘 `Menjadi Seorang Ayah`*
Allah memberikan kebahagiaan lain dalam kehidupan rumah tangga Muhammad ﷺ dengan hadirnya anak-anak. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai enam orang anak:
1. *_Qasim_* – anak pertama yang wafat saat masih kecil.
2. *_Zainab_* – putri sulung yang penuh kasih sayang.
3. *_Ruqayyah_* – lembut dan penyabar.
4. *_Ummu Kultsum_* – memiliki akhlak mulia seperti ibunya.
5. *_Fatimah_* – anak bungsu yang paling mirip dengan ayahnya.
6. *_Abdullah_* – juga wafat saat masih kecil.
Namun, meski dianugerahi kebahagiaan, Muhammad ﷺ juga harus merasakan kesedihan yang mendalam.
Ketika Qasim dan Abdullah meninggal, hati Muhammad ﷺ tersayat. Ia memandang jenazah anaknya dengan mata yang basah.
_"Ya Allah… hanya kepada-Mu aku berserah…"_ bisiknya dalam hati.
Khadijah pun menangis, namun tetap tegar di sisi suaminya.
_"Allah lebih menyayangi mereka, wahai suamiku…"_ katanya sambil menggenggam tangan Muhammad ﷺ dengan lembut.
Muhammad ﷺ mengangguk. Ia menerima takdir Allah dengan penuh ketabahan.
*🔘 `Tanda-Tanda Kenabian Mulai Tampak`*
Seiring bertambahnya usia, Muhammad ﷺ semakin sering merenung. Ia merasa ada sesuatu yang besar menanti dirinya, sesuatu yang ia sendiri belum memahami sepenuhnya.
Hatinya gelisah melihat kebiasaan buruk kaumnya:
Mereka menyembah berhala.
Mereka memperlakukan anak perempuan dengan hina.
Mereka menindas yang lemah.
Muhammad ﷺ merasa muak dengan semua itu.
Ia mulai sering mengasingkan diri ke *Gua Hira,* tempat yang sunyi di puncak Jabal Nur. Di sana, ia beribadah, merenung, dan mencari ketenangan.
Malam-malam panjang ia habiskan dalam kesendirian. Suara angin gurun menemani zikirnya.
Hingga suatu malam, sesuatu yang luar biasa terjadi…
*🔘 `Pertemuan Pertama dengan Malaikat Jibril`*
Di dalam kegelapan gua, tiba-tiba Muhammad ﷺ dikejutkan oleh sebuah suara.
_"Iqra’…!"_ (Bacalah!)
Muhammad ﷺ terkejut. Ia melihat sosok bercahaya yang memenuhi gua. Tubuhnya gemetar.
_"Aku tidak bisa membaca…"_ jawabnya ketakutan.
Sosok itu mendekapnya dengan erat, lalu mengulang lagi,
_"Iqra’…!"_
Muhammad ﷺ semakin bingung dan ketakutan.
_"Aku tidak bisa membaca…"_ ucapnya lagi.
Untuk ketiga kalinya, sosok itu kembali mendekapnya dengan kuat, lalu berkata:
*_"Iqra’ bismi rabbika alladzi khalaq… Khalaqal insana min ‘alaq… Iqra’ wa rabbukal akram…"_*
_(Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan… Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah… Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah…)_
Mendengar ayat itu, tubuh Muhammad ﷺ lemas. Ia merasa jiwanya terguncang.
*🔘 `Ketakutan dan Pelukan Penuh Kasih dari Khadijah`*
Dengan tubuh gemetar, Muhammad ﷺ segera berlari turun dari gunung. Ia tidak tahu apa yang baru saja terjadi.
Begitu tiba di rumah, ia langsung memeluk Khadijah.
_"Selimuti aku… Selimuti aku…"_ ucapnya dengan suara bergetar.
Khadijah segera menyelimuti suaminya dan menenangkan hatinya.
_"Apa yang terjadi, wahai suamiku?"_ tanyanya lembut.
Muhammad ﷺ menceritakan semuanya. Matanya masih dipenuhi rasa takut dan kebingungan.
Namun, Khadijah tidak ragu sedikit pun. Ia menggenggam tangan suaminya erat dan berkata,
_"Demi Allah, engkau tidak akan ditinggalkan oleh-Nya. Engkau selalu jujur, menyambung silaturahmi, menolong orang miskin, dan menegakkan keadilan…"_
_"Tenanglah, wahai suamiku. Aku percaya ini adalah sesuatu yang besar…"_
Khadijah lalu membawa Muhammad ﷺ menemui sepupunya, *Waraqah bin Naufal,* seorang ahli kitab yang sudah tua dan buta.
Setelah mendengar cerita Muhammad ﷺ, Waraqah berkata,
_"Demi Allah, ini adalah Malaikat Jibril yang pernah datang kepada Nabi Musa…"_
_"Engkau adalah nabi umat ini, wahai Muhammad…"_
Muhammad ﷺ terkejut. Ia tidak pernah membayangkan bahwa Allah telah memilihnya sebagai utusan-Nya.
Namun, inilah awal dari perjalanan besar… perjalanan yang akan mengubah dunia selamanya.
*_➡ Bab Selanjutnya: Bagaimana Muhammad ﷺ menghadapi wahyu pertama? Bagaimana tantangan yang ia hadapi setelah diangkat menjadi Rasul?_*
*📚 Sumber Rujukan:*
1. Ibnu Hisyam, As-Sirah an-Nabawiyah
2. Ibnu Sa’d, At-Thabaqat al-Kubra
3. Ibnu Katsir, Al-Bidayah wan Nihayah
4. HR. Muslim
*[ Kisah Kisah Seputar Islam ]*
❤️
♥️
✝️
👌
👍
💗
🤍
🥹
15