Kontrak Rasa 💕 (end 🦋)
Kontrak Rasa 💕 (end 🦋)
February 20, 2025 at 10:11 AM
🍓 — Lomba Dance Pagi hari itu, keadaan sekolah SMA Griya Cendana terlihat ramai, banyak bus-bus dari sekolah lain yang memadati parkiran. Hal ini karena adanya perlombaan seni tahunan yang diadakan oleh SMA Griya Cendana. Perlombaan meliputi berbagai macam kategori, mulai dari melukis yang diiringi banyaknya stand pameran seni lukis, lomba menyanyi, hingga lomba dance. Cesia, yang bergabung di eskul dance, tentu saja ikut memeriahkan acara ini. Ia dan timnya membawakan dance modern. Di ruang makeup, semuanya sedang bersiap-siap dengan kostum yang akan dikenakan, serta polesan makeup yang sangat cantik. Di sisi lain, Karang sedang duduk di bangku depan, menunggu penampilan tim dance yang ada pacarnya. Beberapa perempuan di belakangnya mencuri pandang ke arahnya. Genk Karang yang selalu mencuri sorotan, membuat sedikit Karang merasa risih karena terlihat banyak mata yang memerhatikannya, berbeda dengan temannya yang selalu tebar pesona. Tak lama kemudian, tim dance SMA Griya Cendana keluar. Mereka langsung bersiap dengan posisi masing-masing. Musik diputar, dan hal itu membuat tim dance Griya Cendana langsung memulai penampilannya dengan penuh energi. Namun, fokus Karang hanya tertuju pada Cesia yang begitu seksi dan menggoda saat melenturkan tubuhnya mengikuti ritme lagu. Ia merasa cemburu, meskipun ia tahu itu adalah perasaan yang tidak seharusnya ia rasakan. Setiap gerakan Cesia, setiap goyangan tubuhnya yang memukau, membuatnya semakin tidak nyaman. Apalagi kostum yang dikenakan Cesia sangat seksi, dan tentu saja, wajah Karang semakin keruh. Ia merasa seolah-olah banyak mata lelaki yang tak bisa lepas dari Cesia. Rasanya seperti dirinya tidak lagi menjadi satu-satunya yang melihat Cesia dengan cara itu. Setelah penampilan selesai, suasana di ruangan makeup kembali riuh dengan tepuk tangan dan sorakan. Karang yang baru saja berdiri dari kursinya berjalan cepat menuju belakang panggung. Ia merasa cemburu dan sedikit marah, meskipun ia tahu ini bukanlah hal yang seharusnya dirasakannya. Setiap senyum dan gerakan Cesia di atas panggung hanya membuat hatinya semakin gelisah. Wajah Cesia yang penuh percaya diri, ditambah kostum yang memamerkan lekuk tubuhnya, membuat beberapa pasang mata tak bisa lepas darinya. Karang merasa seolah ia bukan satu-satunya yang memandang Cesia. Meskipun ia tahu Cesia adalah pacarnya, ia tak bisa menghindari perasaan itu. Ia selalu ingin melindungi dan menjaga Cesia, dan melihat banyak orang memandangnya, membuat hatinya sesak. Karang ingin berteriak, ingin menunjukkan bahwa Cesia adalah miliknya. Namun, ia hanya bisa menahan perasaan itu dan berjalan cepat menuju ruang belakang. Sesampainya di sana, ia melihat Cesia sedang tertawa riang bersama teman-temannya. Wajah Cesia yang ceria, seolah tak tahu bahwa pacarnya baru saja merasakan cemburu berat, membuat Karang semakin bingung dengan perasaannya. "Cesia," ucap Karang dengan suara agak serak, membuat semua yang ada di ruangan itu terdiam sejenak. Cesia menoleh, sedikit terkejut melihat ekspresi Karang yang tampak berbeda dari biasanya. "Ada apa, Karang?" tanya Cesia, mencoba mengalihkan perhatian Karang dari perasaan yang mengganggu itu. Karang menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya. "Aku cuma... nggak suka kalau banyak orang yang terlalu... memperhatikan kamu," ucap Karang dengan nada agak pelan. "Kamu itu milikku, Ces," tambahnya, meski kata-kata itu terdengar sedikit canggung di telinganya. Cesia hanya bisa tersenyum, menyadari bahwa cemburu itu adalah bagian dari rasa sayang yang Karang miliki. "Tenang aja, Karang," jawab Cesia dengan lembut, "Kamu tahu kan, cuma kamu yang punya tempat spesial di hati aku." Namun, Karang masih merasa tidak tenang. Wajahnya yang cemberut sedikit menunjukkan bahwa ia masih belum bisa mengendalikan perasaan itu sepenuhnya. Ia terus merasa seolah-olah Cesia lebih dikelilingi perhatian dari orang lain, dan perasaan cemburu itu semakin kuat. Pengumuman Kemenangan Lomba Dance Tak lama setelah percakapan itu, suara MC menggema di seluruh ruang. "Selamat datang kembali di panggung SMA Griya Cendana! Dan kini saatnya kita mengumumkan pemenang lomba dance tahun ini!" Semua mata tertuju pada panggung, dan suasana menjadi hening, penuh antisipasi. MC melanjutkan, "Dengan penampilan yang penuh energi, gerakan yang memukau, serta kekompakan yang luar biasa, pemenang lomba dance tahun ini adalah... Tim Dance SMA Griya Cendana!" Sorakan memenuhi ruangan, termasuk dari teman-teman Cesia yang langsung melompat kegirangan. Cesia tersenyum lebar, mata berbinar penuh kebahagiaan, meskipun ia sadar, di balik senyum itu, Karang sedang memperhatikannya dengan ekspresi yang sedikit berbeda dari biasanya. "Terima kasih semua!" teriak Cesia, dengan bangga mengangkat tangan timnya. Namun, hatinya tetap sedikit ragu, karena ia tahu bahwa Karang sedang tidak merasa nyaman.

Comments