Dhamma For Everyone
                                
                            
                            
                    
                                
                                
                                February 2, 2025 at 01:00 PM
                               
                            
                        
                            Engkau Bertanggung Jawab (15)
~ Ven. Dr. K. Sri Dhammananda
Pada tingkat pemikiran tinggi, engkau melihat semua hal sebagaimana adanya, dan bukannya seperti  yang engkau mau. Kemudian, engkau akan tahu bahwa  engkau bertanggung jawab atas segala hal. “Mereka yang menjalani kehidupan berlawanan dengan  hukum alam, harus menghadapi akibatnya baik fisik maupun  mental.”
Saat suatu kesulitan dan masalah muncul, teguhkanlah  pikiran untuk mengurangi penderitaan mentalmu.  Pertama, engkau harus mengerti sifat dasar dari dunia di  mana engkau hidup. Engkau tidak dapat mengharapkan  segala hal di dunia ini sempurna dan berjalan lancar.  Keadaan dunia tidak selalu berpihak kepadamu. Tidak  ada dunia atau hidup tanpa masalah. Fenomena alam  seperti sinar matahari, hujan, angin dan sinar rembulan  adalah baik dan berguna bagi banyak orang, tetapi tetap  saja hal-hal ini dapat menjadi masalah bagi banyak orang  lain. 
Tidak ada hal sepenuhnya baik atau sepenuhnya  buruk di dunia ini karena apa yang diterima baik oleh  sebagian orang dapat saja dibenci oleh sebagian lainnya.  Maka, yang ada kita menilai sesuatu baik atau buruk sesuai  dengan kebutuhan kita. Tak ada hal yang baik atau buruk  dari sananya. Menurut paham Buddhis, dunia terbentuk  dari bentrokan dan kita sendiri adalah bagiannya.
Jika engkau memiliki keinginan yang kuat atas  keberadaan dan kenikmatan dirimu, engkau harus membayar harganya, yaitu penderitaan mental karena  engkau hidup dengan pandangan yang salah mengenai  dunia. Pemikiran yang penuh impian, usaha mencari  keabadian dan kemelekatan terhadap ke-aku-an hanya  membutakan pikiran. Keinginan yang tidak terpenuhi  membuahkan pertengkaran, perselisihan, kegagalan  komunikasi, ketakutan, kekhawatiran, kesepian dan  kegelisahan. Tak ada yang gratis di dunia ini.
Jika engkau berniat untuk mengurangi penderitaan  mentalmu, engkau harus memadamkan keinginanmu yang  egois. Dalam perjalanan hidup, engkau harus memilih  satu antara dua pilihan. Engkau dapat memilih untuk  mengembangkan kerohanianmu untuk mengalahkan  tekanan hidup keduniawian atau engkau dapat tenggelam  dalam kesenangan duniawi dengan segala masalahnya. Satu cara untuk membebaskan dirimu dari penderitaan  mental yang terus terjadi adalah mengerti tingkat  penderitaan dan kesulitanmu sendiri dibandingkan yang  dialami orang lain. Jika engkau merasa tidak bahagia,  engkau merasa bahwa dunia memusuhimu. Engkau  berpikir bahwa segala sesuatu di sekelilingmu akan  runtuh. Engkau merasa bagaikan telur di ujung tanduk.  Tetapi, jika engkau mengamati segala hal di sekelilingmu  dan menghitung keberuntunganmu, engkau akan terkejut  mendapatkan bahwa engkau akan jauh lebih beruntung  dari banyak orang lain.
                        
                    
                    
                    
                    
                    
                                    
                                        
                                            🙏
                                        
                                    
                                    
                                        1