Dhamma For Everyone
Dhamma For Everyone
February 7, 2025 at 02:02 PM
Kepunahan Tanpa Sisa (2) ~ Biksu Buddhadasa Ketika kita berbicara tentang 'kelahiran', yang dimaksud bukan hanya kelahiran dari rahim seorang ibu, tetapi juga kelahiran pikiran; yaitu, gagasan 'aku adalah seperti ini' yang muncul dari waktu ke waktu — misalnya, aku adalah seorang anak, aku adalah seorang miskin, atau seorang kaya; aku adalah seorang yang rupawan, atau aku adalah seorang yang jelek; aku adalah seorang yang beruntung, atau seorang yang malang, dan seterusnya. Inilah yang kita sebut sebagai pikiran-pikiran yang mencengkeram tentang 'aku adalah seperti ini' dan 'milikku adalah seperti ini'. 'Aku dan milikku' ini disebut cengkeraman. Ia lahir dari rahim ibunya, yaitu ketidaktahuan. Ia lahir ribuan kali setiap hari, dan kapan pun ia lahir, penderitaan tak terelakkan. Kapan pun mata melihat bentuk, atau telinga mendengar suara, atau hidung mencium, atau lidah mengecap, atau tubuh menyentuh melalui kulit, atau pikiran memikirkan kejadian-kejadian masa lalu dan menyusunnya menjadi cerita yang lengkap, kata 'aku' akan segera lahir jika seseorang tidak mengendalikan indra-indranya. Dan begitu 'aku' muncul, penderitaan juga pasti terjadi. Oleh karena itu, seseorang harus berhati-hati untuk tidak pernah membiarkan 'aku' menjulurkan kepalanya keluar dari rahim ibunya. Ketika mata melihat bentuk, atau telinga mendengar suara, dan sebagainya, seseorang harus memiliki kebijaksanaan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dengannya, atau seseorang harus tetap tenang. Tindakan melihat atau mendengar itu baik-baik saja, asalkan seseorang tidak pernah membiarkan 'aku' terbentuk dari keinginan atau perasaan yang berhubungan dengan objek yang dilihat atau didengarnya. Jika ini dilakukan, kita dapat mengatakan bahwa 'aku' tidak dilahirkan. Artinya, ia tidak memiliki eksistensi. Ketika ia tidak dilahirkan, ia tidak mati, jadi tidak ada penderitaan. Inilah yang saya maksud dengan mengatakan bahwa dilahirkan tidak hanya berarti kelahiran fisik langsung dari rahim ibu. Itu juga berarti kelahiran gagasan tentang 'aku' dari rahim ibunya sendiri—ketidaktahuan.
❤️ 💯 🙏 3

Comments