Dhamma For Everyone
Dhamma For Everyone
February 8, 2025 at 01:34 PM
Kepunahan Tanpa Sisa (3) ~ Biksu Buddhadasa Di sini, kepunahan tanpa sisa berarti tidak membiarkan 'aku' muncul. Karena ia memiliki ketidak tahuan sebagai induknya, seseorang harus membunuh induknya dengan pengetahuan, atau dengan kebijaksanaan bahwa tidak ada yang layak untuk dilekati. Di sisi lain, pikiran tentang 'aku' dapat muncul ketika seseorang tidak sadar. Jika seseorang cenderung sering tidak sadar, hal itu dapat disembuhkan dengan merasa malu atau takut. Seseorang malu karena telah menyerah pada ketidak tahuan, yang merupakan karakteristik utama dari pikiran yang belum berkembang, dan tidak layak bagi mereka yang bercita-cita untuk memperoleh pengetahuan sejati. Yang saya maksud dengan takut adalah bahwa tidak ada yang lebih berbahaya daripada lahirnya pikiran yang didominasi oleh ketidak tahuan. Itu membuka jalan bagi keinginan, dan keduanya adalah gerbang ganda neraka dan semua keadaan penderitaan. Dengan cara ini, ketidaktahuan yang tidak dikoreksi mengarah pada kehancuran. Ketika sering ada rasa malu dan takut seperti ini, perhatian akan berangsur angsur membaik sampai seseorang menjadi orang yang mengikuti jalan menuju kepunahan tanpa sisa selamanya. Setiap hari, sebelum tidur dan saat bangun tidur, seseorang harus mencatat usaha untuk mengolah jalan menuju kepunahan tanpa sisa, karena seseorang harus mengetahui pemasukan dan pengeluaran setiap saat. Hal ini dilakukan dengan melakukan survei terhadap pikiran dan tindakan seseorang. Hal ini lebih bermanfaat daripada doa dan harus dipraktikkan sebagai pelengkap meditasi rutin seseorang, baik sebelum maupun sesudahnya.
💯 🙏 2

Comments