
Dhamma For Everyone
February 12, 2025 at 01:34 PM
Kepunahan Tanpa Sisa (6)
~ Biksu Buddhadasa
Jika seseorang menderita sakit yang hebat atau penyakit yang menyiksa, ia harus menjulurkan pikirannya untuk menerima rasa sakit yang hebat ini dan membuat pernyataan dalam hati: 'Semakin menyakitkan, semakin cepat kepunahan tanpa pengingat akan datang. Terima kasih atas rasa sakitnya!'
Ketika ini dilakukan, kegembiraan dalam Dharma akan mengekang semua rasa sakit. Rasa sakit tidak akan muncul, atau paling-paling hanya akan sangat ringan. Dengan demikian, kita akan dikembalikan ke kewarasan kita yang normal, dan kemudian kita dapat menertawakan rasa sakit itu sendiri.
Misalkan seseorang menderita penyakit seperti kelumpuhan dan ia akan meninggal karena penyakit itu. Seseorang harus menganggap bahwa dirinya telah berakhir ketika penyakit itu membuat tubuhnya mati rasa. Tubuh yang dibiarkan dengan mata berkedip tidak ada artinya. Ini karena pikiran seseorang telah cenderung pada kepunahan tanpa sisa sebelum ia jatuh sakit, atau ketika ia masih memiliki kendali sempurna atas tubuhnya. Oleh karena itu ketika kendali itu hilang, maka itu seharusnya menjadi akhir dari semuanya. Meskipun kehidupan belum berakhir, tidak ada yang disebut 'Ini aku' atau 'Ini milikku.'
Oleh karena itu, ketika tubuh seseorang masih dalam kondisi baik, ia harus menyelesaikan kepunahan tanpa sisa dengan bantuan kebijaksanaan yang cerdas. Itu akan tetap efektif sampai saat penyakit itu datang, bahkan dalam kasus kelumpuhan seperti yang disebutkan sebelumnya. Tidak akan ada kegagalan atau kemungkinan dikalahkan oleh rasa sakit apa pun, karena seseorang telah menghancurkan 'aku' sepenuhnya dengan tubuh yang masih dalam kondisi sehat.
🙏
💯
3