
Dhamma For Everyone
February 23, 2025 at 11:05 AM
Buah Meditasi (6)
~ Bhikkhu Nāgasena
Sebagai penutup, saya ingin mengulang bahwa cara untuk mencapai Buddha-dhamma adalah dengan tidak memiliki rasa keterikatan terhadap apa pun, tidak peduli apakah itu objek indra, pandangan, atau 'diri' yang diasumsikan (dianggap) milik sendiri. Semua masalah muncul dari keterikatan, yang memiliki ketidaktahuan sebagai induknya.
Rasa keterikatan adalah naluri yang umum bagi semua makhluk yang dapat berpikir, dan semakin seseorang berpikir (secara lahiriah), semakin kuat keterikatannya. Kekuatan berpikir membuat seseorang mampu menikmati berbagai jenis rasa objek indra semakin banyak. Dan semakin seseorang melekat pada rasa tersebut, semakin kuat ikatan keterikatan tersebut.
Maksud saya adalah bahwa manusia harus menggunakan kemampuan berpikirnya untuk nilai-nilai yang lebih tinggi; artinya, ia harus berusaha untuk terbebas dari penipuan diri sendiri yang sebanding dengan hasil kerja otaknya. Jadi, biarkan hasil kerja pikiranmu menjadi pelayanmu, bukan menjadi tuanmu. Biarkan ia membantu, bukan merusak kesejahteraanmu. Ia tidak boleh menipumu.
Manusia harus lebih baik daripada hewan dengan menggunakan daya pikirnya dengan cara yang tepat dan konstruktif. Pengetahuannya tidak boleh mendatangkan kehancuran bagi dirinya sendiri. Ia harus memiliki pengetahuan yang menentukan tentang baik dan buruk, benar dan salah.
Menyingkirkan keterikatan berarti memperoleh kebijaksanaan yang mengusir ketidaktahuan. Ketika seseorang tidak memiliki keterikatan atau ketertarikan, bentuk, suara, dan sebagainya tidak akan menipunya, karena hal itu menyingkapkan sifat sejatinya kepada wawasannya. Manusia kemudian dapat menanganinya dengan cara yang benar; yaitu, hal itu tidak dapat lagi memengaruhinya dalam hal nafsu, keluhan, dan sejenisnya.
Sebaliknya, hal itu menjadi bermanfaat dan mendidik serta meningkatkan ketenangan atau kesehatan pikiran dan tubuhnya. Saat Anda menyingkirkan perasaan keterikatan dari pikiran Anda, Anda menyadari Buddha-dhamma yang terpancar dalam diri Anda. Anda menemukan atau menemukan kembali apa yang ditemukan dan diajarkan oleh Sang Buddha Agung. Setiap dari kita harus mencapainya, karena itu menandai standar kesempurnaan dalam kemanusiaan.
❤️
1