*RINCIAN KONSEP UDZUR BIL JAHL ANTARA PENEGAKAN VONIS KAFIR SECARA LANGSUNG DAN PENANGGUHAN PELAKSANAAN EKSEKUSI ATAS KEKAFIRAN TERKAIT* Fatawa Al Lajnah Ad Daimah nomor fatwa 4400 yang diketuai oleh syekh Abdul Aziz bin Baaz رحمه الله كل من آمن برسالة نبينا محمد صلى الله عليه وسلم وسائر ما جاء به في الشريعة إذا سجد بعد ذلك لغير الله من ولي وصاحب قبر أو شيخ طريق يعتبر كافرا مرتدا عن الإسلام مشركا مع الله غيره في العبادة، ولو نطق بالشهادتين وقت سجوده؛ لإتيانه بما ينقض قوله من سجوده لغير الله. لكنه قد يعذر لجهله فلا تنزل به العقوبة حتى يعلم وتقام عليه الحجة ويمهل ثلاثة أيام؛ إعذارا إليه ليراجع نفسه، عسى أن يتوب، فإن أصر على سجوده لغير الله بعد البيان قتل لردته؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم: (من بدل دينه فاقتلوه) أخرجه الإمام البخاري في صحيحه عن ابن عباس رضي الله عنهما، فالبيان وإقامة الحجة للإعذار إليه قبل إنزال العقوبة به، لا ليُسمَّى كافراً بعد البيان، فإنه يُسمّى كافراً بما حدث منه من سجوده لغير الله، أو نذره قربة، أو ذبحه شاة مثلاً لغير الله “ Semua orang yang beriman kepada risalah nabi kita Muhammad ﷺ dan kepada seluruh apa yang beliau telah datang dengannya berupa syariat *apabila setelah itu kemudian orang tersebut sujud kepada selain Allah, sujud kepada wali atau orang yang sudah dikubur atau syekh tarekat maka dia teranggap kafir, murtad dari agama Islam, musyrik, telah mempersekutukan selain Allah dalam ibadah meskipun orang tersebut mengucapkan dua kalimat syahadat ketika sujudnya karena sujudnya kepada selain Allah tersebut telah menggugurkan ucapan syahadat dirinya.* Akan tetapi terkadang bisa jadi orang tersebut diberi uzur atas ketidaktahuannya dan *tidak ditegakkan padanya eksekusi hukuman sampai diajarkan dan ditegakkan padanya hujjah dan ditangguhkan selama tiga hari dalam rangka memberikan kepadanya dispensasi uzur agar dia introspeksi diri semoga dengan itu dia mau bertaubat* . Namun apabila dia tetap bersikeras dengan perbuatan dia yang bersujud kepada selain Allah setelah disampaikan penjelasan maka dia dihukum mati ¹ karena kemurtadannya, berdasarkan sabda nabi ﷺ : “barangsiapa yang mengganti agamanya maka bunuhlah dia” Hadits tersebut dikeluarkan oleh Al Bukhari dalam sahihnya dari Ibnu Abbas radiallahu anhuma. *Jadi penjelasan dan penegakan hujjah itu adalah dalam rangka untuk memberikan uzur penangguhan sebelum dijatuhkan eksekusi hukuman terhadapnya, bukan dalam rangka untuk menetapkan dan menamakannya sebagai seorang yang kafir setelah ditegakkan penjelasan, karena sesungguhnya orang tersebut dinamakan sebagai orang kafir seiring dengan apa yang telah terjadi padanya berupa sujud kepada selain Allah atau bernazar dalam rangka taqarrub kepada selain Allah atau mempersembahkan sesajen misalnya menyembelih kambing untuk selain Allah* . ” 📗 Fataawa Al Lajnah Ad Daimah 4400 📝 Catatan: --------------------- [¹] Dan penegakan hukuman mati dalam hal ini adalah diberlakukan oleh penguasa kaum muslimin bukan oleh personal individu, demi kemaslahatan umum dan tidak timbulnya kekacauan dalam bertindak. #udzurbiljahl #murjiah ✉️ https://t.me/kajiansalafimalang/2064