TIDAK BOLEH ORANG YANG MEMBERI UZUR KEPADA PENYEMBAH KUBUR DIJADIKAN SEBAGAI IMAM SHOLAT 🌴 Syekh Sholih Al Fauzan حفظه الله ◼️ Soal: سائل يقول: عندهم إمام قرية لا يكفر عباد القبور عينا مع إقراره أن فعلهم شرك Seseorang bertanya: di tempat mereka ada seorang imam kampung yang dia tidak mengkafirkan para penyembah kubur secara ta'yin padahal dia mengakui bahwa perbuatan para penyembah kubur tersebut adalah kesyirikan? ¹ ◻️ Jawaban: هذا سبق أنكم سألتم عنه قلنا هذا لا يصلى خلفه لا تجوز الصلاة خلفه وهو لا يكفر الكفار والمشركين Telah berlalu bahwasanya kalian telah menanyakan tentangnya, kami telah katakan: Yang demikian itu tidaklah dilakukan sholat bermakmum di belakangnya, tidak boleh sholat bermakmum ² di belakangnya sementara dia tidak mengkafirkan orang-orang kafir dan para pelaku kesyirikan. 📝 Catatan: ---------------------- [¹] Para pemberi uzur kepada para pelaku kesyirikan, mereka itu telah menempatkan diri mereka di tepi jurang curam yang membinasakan, bagaimana tidak sementara bermudah-mudahan pada permasalahan tersebut tak ubahnya dengan tindakan mempertaruhkan keimanan dan prinsip Al Wala wal Baro dari kesyirikan serta pelakunya, dan ijmak telah tegak atas kafirnya orang yang tidak mengkafirkan para pelaku kesyirikan atau ragu akan kekafiran mereka atau membenarkan ajaran mereka sebagaimana yang demikian itu dinukilkan oleh syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan syekh Muhammad bin Abdul Wahhab. Syekh Abdul Aziz bin Baaz pernah ditanya tentang orang yang memberi uzur kepada para penyembah kubur dalam keadaan mereka mengakui bahwa tindakan yang dilakukan oleh para penyembah kubur tersebut adalah kesyirikan, maka syekh pun menjawab bahwa para pemberi uzur itu hukum atas mereka adalah disamakan sebagaimana para penyembah kubur jika telah ditegakkan hujjah/dalil kepada para pemberi uzur tersebut bahwa hujjah Allah telah tegak atas para pelaku kesyirikan. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahannya sangatlah besar dan sangat membahayakan aqidah serta keimanan seorang muslim. [²] Tidak diperbolehkannya sholat bermakmum di belakang para pemberi uzur kepada kesyirikan di sini yaitu apabila belum ditegakkan hujjah kepada para pemberi uzur tersebut maka tidak dilakukan sholat bermakmum di belakangnya adalah dalam rangka menegakkan boikot terhadapnya bukan menganggapnya sebagai seorang yang telah kafir dan juga sebagai tindakan kehati-hatian untuk tidak bermakmum di belakang seseorang yang bisa jadi hujjah telah tegak atasnya sehingga dia teranggap seperti para pelaku kesyirikan, walaupun yang demikian itu tidaklah dipastikan secara pasti kecuali sampai diketahui bahwa hujjah telah ditegakkan kepada pemberi uzur tersebut, namun walau begitu tetap saja mendesak untuk diambi langkah kehati-hatian dengan tidak bermudah-mudahan sholat bermakmum di belakang orang yang keadaannya sebagaimana tersebut, karena keabsahan sholat kita akhirnya menjadi dipertaruhkan. Jika sholat bermakmum di belakang para pemberi uzur yang belum ditegakkan hujjah kepada mereka saja tidak diperbolehkan dalam rangka menegakkan boikot dan mengambil langkah kehati-hatian maka terlebih lagi kepada para pemberi uzur yang telah ditegakkan kepada mereka hujjah atas kafirnya pelaku kesyirikan namun dia tetap berkeras kepala memberikan uzur, apalagi sampai mengambil ilmu dari mereka, memberi panggung kepada mereka untuk berdakwah dan mengajar, hadir di majelis-majelis taklim mereka, membangun loyalitas kepada mereka dan sebaliknya memusuhi, menebarkan ujaran kebencian serta memerangi ahli tauhid yang meyakini kafirnya para penyembah kubur berdasarkan hukum Allah. { إِنَّهُمۡ لَن یُغۡنُوا۟ عَنكَ مِنَ ٱللَّهِ شَیۡـࣰٔاۚ وَإِنَّ ٱلظَّـٰلِمِینَ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِیَاۤءُ بَعۡضࣲۖ وَٱللَّهُ وَلِیُّ ٱلۡمُتَّقِینَ } “ Sungguh, mereka itu tidak akan dapat menghindarkan dirimu sedikit pun dari (azab) Allah. Dan sungguh, orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong atas sebagian yang lain; sedang Allah pelindung bagi orang-orang yang bertakwa ” (QS Al-Jatsiyah: 19)  #sholat #udzurbiljahl #murjiah 📱 https://t.me/kajiansalafimalang/2400