Renungan petang ... Sisi perbedaan antara pergerakan pemikiran Murjiah tempo dulu dan Murjiah kekinian Murjiah tempo dulu merupakan pintu kerusakan bagi kemaksiatan dan pelakunya, adapun Murjiah kontemporer maka mereka adalah pintu kerusakan bagi kesyirikan dan pelakunya,  kaidah baku di sisi mereka yang barangsiapa menyelisihinya maka dia teranggap sebagai Khawarij Takfiri yaitu ; “ Tidak ada kekafiran pada personal pelaku kekafiran, kekafiran itu jika seandainya ada wujudnya maka hanya terwujud pada amalan perbuatan pelakunya saja tidak pada pelakunya, karena sedahsyat apapun bentuk kekafiran, maka selalu didasari atas dasar kejahilan, dan kejahilan itu uzur mutlak bagi segala bentuk kekafiran ” Dengan demikian mereka menganggap bahwa seluruh pembahasan tentang tauhid dan syirik yang tertera di dalam Al Quran dan telah dijelaskan oleh para ulama di dalam kitab-kitab penerapannya hanya ada dalam dzihn / imajinasi saja, la wujuda laha fil waqi', hampir-hampir tidak didapati wujudnya di alam nyata, kecuali setelah prosedur yang rumit dan kompleks yang mereka kamuflasekan dalam istilah “penegakan hujjah”, menurut prasangka mereka Al Quran dengan sendirinya itu seluruh materi isinya adalah ambigu, samar, dan bersifat mutasyabih mutlak, tidak tegak hujjah sedikit pun dengannya, bahkan ayat-ayatnya yang berkaitan dengan tauhid uluhiyyah sekali pun yaitu perintah untuk bertauhid dan larangan terhadap kesyirikan tidak bisa dipahami secara tekstual lahiriyahnya, bias, dan begitu rumit, mengandung teka-teki yang menggelincirkan bukan justru membimbing ke arah hidayah yang terang benderang, padahal perintah untuk bertauhid dan larangan dari kesyirikan yang demikian itu adalah materi inti di dalam Al Quran dan tujuan inti diutusnya seluruh Nabi dan Rasul. Subhaanaka hadza buhtanun adzim ... Malang, 1 Syawal 1445 H