
Novel WA
February 5, 2025 at 06:36 PM
Pagi yang indah menyinari kota jakarta semua manusia sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Bahkan sebagian siswa siswi mulai memadati jalan menuju kampus mereka masing-masing.
"Mau makan dimana kita nad" tanya adinda yang sedang berjalan bersama nadia.
"Bebas lah, asal bisa bikin kenyang, gue mulai pagi belum sarapan soalnya" jawab nadia sambil memegang perutnya yang keroncongan.
"Ya udah di caffe 78 aja gimana, disana ada makanan yang enak." Beritahu adinda yang di balas anggukan oleh nadia.
Setelah sampai di tempat tujuan mereka memesan menu favorit mereka masing-masing. Lalu mencari tempat duduk ternyamannya.
"Hah! Serius lo kena begall" teriak adinda yang kaget ketika nadia menceritakan kejadian malam tadi. "Gak usah teriak juga, malu tau" ucap nadia sambil menikmati makanannya.
"Terus lo gak kenapa-napa kan?" Tanya adinda yang mengkhawatirkan temannya.
"Ada cowo yang nolongin gue, dan nganterin gue sampai rumah, cowonya lumayan ganteng trus baik lagi heheh" ucap nadia sambil tersenyum lalu melanjutkan makan nya. Adinda lalu menggelengkan kepalanya untung lah sahabat nya yang satu ini gak kenapa-kenapa. Ketika mereka sedang asik makan tiba-tiba hp adinda berdering.
Panggilan masuk dari leon.
"Aku di dalam ay, masuk aja" jawab adinda kepada leon. "Kamu sama dia. Ya udah ajak aja sekalian makan bareng" lanjut adinda yang sedang ngobrol dengan leon di telepon genggamnya.
"Siapa din?"tanya nadia penasaran.
"Pacar gue hehe, katanya dia mau ngajak makan, tapi gue bilang gue lagi sama lo, terus dia mau nyusul kesini." Jawab adinda sambil tersenyum. "Ayang kuu!" Sapa adinda lalu berdiri memeluk leon, yang di balas hangat oleh leon. "Kamu lagi sarapan ay" tanya leon.
"Iya ini lagi makan, eh kenalin ini temen aku nama nya nadia dia temanan juga lo sama aruna" tunjuk adinda ke nadia.
"Lah! Lo kan yang kena begal malam tadi!" Teriak bagas yang membuat mereka terdiam.
"Jadi dia yang lo ceritain tadi pagi gas?" Tanya leon. "Emang bagas cerita apa?" Tanya adinda penasaran.
"Jadi ay, katanya tadi malam ada sekelompok begal lagi beraksi dan yang di begal ternyata cewe. Terus bagas nolongin" jelan leon yang di balas anggukan oleh adinda. Lalu mereka duduk bareng dan makan bersama
"Jadi lo temenan sama ella?" Tanya bagas ke nadia. "Ella?" Nadia bingung siapa yang di maksud ella. "Ella siapa?" Tanya nadia.
"Pacar leon, gabriella adinda, gue manggilnya ella karna lebih singkat." Jawab bagas.
"Oh! Iya ya. Gue temen kampusnya. Temenan juga sama aruna." Jelas nadia.
"Kalian juga kenal aruna?" Tanya nadia.
"Aruna itu mantan raka temen kami. Dia udah kami anggap adek sendiri." Jawab leon sambil memakan hidangan yang di hadapannya.
"Berati aruna se spesial itu ya di ke hidupan kalian?" Tanya nadia lagi.
"Tentu! Karna cuma dia yang bisa ngebuat teman kami yang keras kepala, jadi bisa lembut." Lanjut bagas. "Aruna emang baik sih, apapun yang di bilang aruna pasti raka nurut. Dan mau gak mau mereka teman-temannya raka juga harus nurut." Lanjut adinda.
Nadia lalu diam dan berpikir, pantas saja adrian suka sama aruna ucap nadia dalam hatinya. Lalu nadia tersenyum dan mengeluarkan ponsel nya.
"Mana nomor hp lo, sekarang kita udah kenal kan. Katanya lo mau ngasih kalo kita udah kenal?" Tanya nadia lalu menyodorkan tangan nya ke bagas. Bagas menaikan sebelah alisnya bingung, kenapa perempuan ini ngoto ingin meminta nomor nya.
"Gak! Gue gak mau nyimpen nomor cewe" tolak bagas. "Dih! Katanya kalo udah kenal lo mau ngasih, pelit amat si lo jadi cowo" ucap nadia dengan nada kesal yang membuat leon dan adinda tertawa.
"Hahaha. Bagas emang gitu. Dia gak demen sama cewe kayanya hahaha" jelas leon sambil tertawa. "Terus adrian lo kemanain nad?" Tanya adinda karena adinda tau kalo nadia sudah bertunangan sama adrian.
"Gak kemana-mana. Adrian juga udah suka sama cewe lain, jadi ya biasa-biasa aja" jawab nadia yang membuat adinda terkejut.
"Hah! Serius lo?" Tanya adinda yang di balas anggukan oleh nadia. Leon yang sedang makan pun mulai menatap nadia. Dia tau kalo perempuan yang di maksud nadia adalah aruna. Tapi leon merahasiakannya, toh ini bukan urusan dia. Leon hanya fokus dengan adinda.