Catatan Santri
Catatan Santri
February 22, 2025 at 02:52 AM
◉ *Tidak setiap ahli bid'ah diajak berdebat,* dan tidak setiap orang yang tidak dikenal perlu diambil pendapatnya atau ditanggapi. Cukup dengan "memperingatkan darinya" dan "dari kesesatannya", kemudian *sibuk menyebarkan ilmu dan sunnah.* ◉ *Ulama Baghdad dari kalangan Hanabilah (pengikut Imam Ahmad) berkata dalam sebuah kitab mereka:* "Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang berilmu dan mengenal Allah untuk setiap kali seorang yang bodoh berbicara dengan kebodohannya, mereka langsung menjawab, berdebat, dan berdiskusi dengannya. Hal itu hanya akan membuat mereka ikut serta dalam dosanya dan terjerumus ke dalam lautan kesalahannya. Seandainya Umar bin Al-Khattab radhiyallahu 'anhu ingin berdebat dengan Shabigh (seorang ahli bid'ah), dan mengumpulkan para sahabat Rasulullah ﷺ untuk mendebat dan membantahnya, tentu beliau bisa melakukannya. Namun, beliau justru *menumpas kebodohannya* dengan pukulan yang keras, mengasingkannya, dan membiarkannya tersedak oleh ludahnya sendiri, hancur hatinya karena penyesalan di tengah-tengah manusia, terusir, terasing, dan terbuang. Tidak ada yang berbicara dengannya, tidak ada yang duduk bersamanya, dan tidak ada yang menyembuhkannya dengan argumen dan diskusi. Bahkan, Umar membiarkannya tersedak oleh kesombongannya sendiri, tidak menelan ludahnya, dan melarang orang-orang untuk berbicara atau bergaul dengannya. *Beginilah hukum bagi setiap orang yang membuat-buat perkara baru dalam agama Allah tanpa izin dari-Nya.* Ia harus diberitahu bahwa ia berada dalam bid'ah dan kesesatan, lalu diperingatkan darinya, dan dilarang untuk diajak bicara atau bergaul. Oleh karena itu, *carilah ilmu, hadirilah majelis ulama, terimalah nasihat mereka,* dan ketahuilah bahwa orang yang bodoh akan tetap berada dalam kebaikan selama ada seorang alim yang mampu menumpas kebodohannya dan mengembalikannya kepada kebenaran dalam ucapan dan perbuatan—jika Allah memberinya taufik untuk menerima. Namun, jika orang yang bodoh berbicara dengan kebodohannya, dan tidak ada seorang alim pun yang membantahnya dengan ilmu, maka saat itulah kebaikan telah pergi dari manusia. *Hanya kepada Allah Yang Maha Pengasih kita memohon pertolongan atas apa yang mereka lakukan.*" --- *Sumber:* *As-Sunnah* oleh Al-Khallal (1/230). Dari Postingan Facebook Syaikh Dr. Badr Al-Utaiby
❤️ 4

Comments