fiction stories & novels [CFN]
fiction stories & novels [CFN]
February 2, 2025 at 12:15 AM
"Kulkas Rahasia"! 17._Alex masih hidup?_ Mereka berjalan melalui jalan yang berliku-liku dan berkelok-kelok, melewati hutan yang lebat dan sungai yang mengalir deras. Amara dan Riko merasa sedikit khawatir, tapi mereka juga merasa lega karena telah mendapatkan bantuan dari pria itu. Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya tiba di sebuah rumah kecil yang tersembunyi di balik hutan. Rumah itu terlihat seperti sebuah gubuk yang sederhana, tapi Amara dan Riko bisa merasakan bahwa rumah itu memiliki sesuatu yang spesial. "Selamat datang di rumah aman," kata pria itu dengan senyum. "Kalian berdua akan aman di sini." Amara dan Riko saling menatap, merasa lega karena telah menemukan tempat yang aman. Mereka kemudian meminta pria itu untuk menjelaskan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. "Baiklah," kata pria itu. "Kalian berdua harus menunggu di sini sampai Datuk dan orang-orangnya berhenti mencari kalian. Setelah itu, kita akan membawa kalian ke tempat yang lebih aman dan kalian dapat melanjutkan hidup kalian dengan normal." Amara dan Riko mengangguk, merasa lega karena telah mendapatkan rencana yang jelas. Mereka kemudian meminta pria itu untuk memberikan mereka makanan dan minuman, karena mereka telah lapar dan haus selama beberapa jam. Pria itu mengangguk dan memberikan mereka makanan dan minuman. Amara dan Riko kemudian makan dan minum dengan lahap, merasa lega karena telah mendapatkan kebutuhan mereka. Setelah makan dan minum, Amara dan Riko kemudian beristirahat di rumah kecil itu, merasa lega karena telah menemukan tempat yang aman. Mereka kemudian meminta pria itu untuk menjaga mereka, karena mereka masih khawatir tentang Datuk dan orang-orangnya. Pria itu mengangguk dan berjanji untuk menjaga mereka. Amara dan Riko kemudian tidur dengan nyenyak, merasa lega karena telah menemukan tempat yang aman dan telah mendapatkan bantuan dari pria itu. Keesokan harinya, Amara dan Riko bangun dengan perasaan lega dan siap untuk menghadapi hari baru. Mereka kemudian meminta pria itu untuk memberikan mereka informasi tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. "Baiklah," kata pria itu. "Kita akan menunggu beberapa hari lagi untuk memastikan bahwa Datuk dan orang-orangnya telah berhenti mencari kalian. Setelah itu, kita akan membawa kalian ke tempat yang lebih aman dan kalian dapat melanjutkan hidup kalian dengan normal." Amara dan Riko mengangguk, merasa lega karena telah mendapatkan rencana yang jelas. Mereka kemudian meminta pria itu untuk memberikan mereka kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan diri. Pria itu mengangguk dan memberikan mereka kesempatan untuk beristirahat. Amara dan Riko kemudian beristirahat dan memulihkan diri, merasa lega karena telah menemukan tempat yang aman dan telah mendapatkan bantuan dari pria itu. Sementara itu, Datuk dan orang-orangnya masih terus mencari Amara dan Riko. Mereka telah mencari di seluruh kota, tapi belum menemukan jejak mereka. Datuk semakin marah dan frustrasi, karena dia tidak bisa menemukan Amara dan Riko. "Aku tidak akan menyerah," kata Datuk kepada orang-orangnya. "Kita harus terus mencari mereka sampai kita menemukan mereka." Orang-orangnya mengangguk dan siap untuk melanjutkan pencarian. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka temukan, tapi mereka tahu bahwa mereka harus terus berjuang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Amara, Riko, dan pria itu terus bersembunyi di rumah kecil itu, menunggu sampai Datuk dan orang-orangnya berhenti mencari mereka. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi mereka tahu bahwa mereka harus terus berjuang untuk mendapatkan kebebasan dan keamanan. Beberapa hari berlalu, Amara dan Riko terus bersembunyi di rumah kecil itu, menunggu sampai Datuk dan orang-orangnya berhenti mencari mereka. Mereka mulai merasa bosan dan ingin tahu apa yang terjadi di luar. Suatu hari, pria itu datang kepada mereka dengan wajah yang serius. "Kita harus berangkat sekarang," katanya. "Datuk dan orang-orangnya telah berhenti mencari kalian, dan kita harus membawa kalian ke tempat yang lebih aman." Amara dan Riko saling menatap, merasa lega dan khawatir pada saat yang sama. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi mereka tahu bahwa mereka harus terus berjuang untuk mendapatkan kebebasan dan keamanan. Mereka kemudian berangkat dengan pria itu, meninggalkan rumah kecil itu di belakang. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka temukan di depan, tapi mereka siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi. Mereka berjalan melalui jalan yang berliku-liku dan berkelok-kelok, melewati hutan yang lebat dan sungai yang mengalir deras. Amara dan Riko merasa sedikit khawatir, tapi mereka juga merasa lega karena telah meninggalkan rumah kecil itu dan menuju ke tempat yang lebih aman. Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya tiba di sebuah kota kecil yang tersembunyi di balik pegunungan. Kota itu terlihat seperti sebuah oase di tengah-tengah gurun, dengan bangunan-bangunan yang sederhana tapi terawat dengan baik. Pria itu menghentikan langkahnya dan menunjuk ke arah sebuah bangunan yang terletak di tengah-tengah kota. "Itu adalah tempat yang aman," katanya. "Kalian berdua akan tinggal di sana sampai kalian dapat melanjutkan hidup kalian dengan normal." Amara dan Riko saling menatap, merasa lega dan berterima kasih kepada pria itu karena telah membantu mereka. Mereka kemudian mengikuti pria itu ke arah bangunan yang telah ditunjukkannya. Saat mereka memasuki bangunan itu, Amara dan Riko melihat bahwa di dalamnya terdapat sebuah ruangan yang luas dan nyaman, dengan beberapa tempat tidur dan meja yang terletak di tengah-tengah ruangan. Pria itu mengangguk dan tersenyum. "Selamat datang di rumah baru kalian," katanya. "Kalian berdua akan aman di sini." Amara dan Riko merasa sangat lega dan berterima kasih kepada pria itu karena telah membantu mereka. Mereka kemudian memulai hidup baru mereka di rumah itu, dengan harapan bahwa mereka dapat melupakan masa lalu yang kelam dan memulai hidup yang baru dan lebih baik. Sementara itu, Datuk dan orang-orangnya masih terus mencari Amara dan Riko, tapi mereka tidak tahu bahwa Amara dan Riko telah menemukan tempat yang aman dan telah memulai hidup baru mereka. Pria itu terus menjaga Amara dan Riko, memastikan bahwa mereka aman dan nyaman di rumah baru mereka. Amara dan Riko sangat berterima kasih kepada pria itu karena telah membantu mereka dan memberikan mereka kesempatan untuk memulai hidup baru. Amara dan Riko hidup dengan tenang di rumah baru mereka, dengan pria itu yang terus menjaga mereka. Mereka mulai membangun hidup baru mereka, dengan harapan bahwa mereka dapat melupakan masa lalu yang kelam dan memulai hidup yang baru dan lebih baik. Namun, pertanyaan masih ada di benak Amara dan Riko. Siapa sebenarnya pria itu? Mengapa dia membantu mereka? Dan apa yang akan terjadi selanjutnya? Mereka berdua memutuskan untuk bertanya kepada pria itu tentang identitasnya dan motifnya. Pria itu tersenyum dan menjelaskan bahwa namanya adalah Alex, dan dia adalah seorang mantan anggota organisasi yang pernah bekerja sama dengan Datuk. Alex menjelaskan bahwa dia telah menyadari kesalahan yang telah dilakukannya dan ingin membantu Amara dan Riko untuk memulai hidup baru mereka. Dia juga berjanji untuk terus menjaga mereka dan membantu mereka dalam menghadapi tantangan yang akan datang. Amara dan Riko merasa lega dan berterima kasih kepada Alex karena telah membantu mereka. Mereka kemudian memutuskan untuk mempercayai Alex dan bekerja sama dengan dia untuk memulai hidup baru mereka. "Sebentar....bukan nya kamu sudah di tembak oleh laila dan tewas di tempat B-bagaimana bisa kamu hidup lagi?"tanya amara "Amara Zilya identitas baru mu, bukan?"tanya Alex "ya, bagaimana kau bisa tau dan jelas kan mengapa kau masih hidup"tanya Amara sekali lagi Alex tersenyum dan duduk di sebelah Amara dan Riko. "Baiklah, aku akan menjelaskan semuanya," katanya. "Aku memang telah ditembak oleh Laila, tapi aku tidak meninggal dan aku berpura pura sudah tiada. Aku telah diselamatkan oleh seorang dokter yang bekerja untuk organisasi rahasia yang bertujuan untuk melawan kejahatan." "Aku kemudian dibawa ke tempat yang aman dan dirawat sampai aku sembuh," lanjut Alex. "Setelah itu, aku memutuskan untuk meninggalkan organisasi yang pernah aku ikuti dan memulai hidup baru sebagai seorang yang ingin membantu orang lain." "Aku kemudian mengetahui tentang kalian berdua dan kejahatan yang telah dilakukan oleh Datuk," kata Alex. "Aku memutuskan untuk membantu kalian berdua dan memberikan kalian kesempatan untuk memulai hidup baru." Amara dan Riko saling menatap, merasa lega dan berterima kasih kepada Alex karena telah membantu mereka. Mereka kemudian memutuskan untuk mempercayai Alex dan bekerja sama dengan dia untuk memulai hidup baru mereka. Amara dan Riko saling menatap, merasa lega dan berterima kasih kepada Alex karena telah membantu mereka. Mereka kemudian memutuskan untuk mempercayai Alex dan bekerja sama dengan dia untuk memulai hidup baru mereka. Alex tersenyum dan mengangguk. "Aku senang kalian berdua mempercayai aku," katanya. "Aku akan terus menjaga kalian dan membantu kalian dalam menghadapi tantangan yang akan datang." Amara dan Riko kemudian memulai hidup baru mereka di rumah yang aman. Mereka mulai membangun hidup baru mereka, dengan harapan bahwa mereka dapat melupakan masa lalu yang kelam dan memulai hidup yang baru dan lebih baik. Sementara itu, Datuk dan orang-orangnya masih terus mencari Amara dan Riko. Mereka telah mencari di seluruh kota, tapi belum menemukan jejak mereka. Datuk semakin marah dan frustrasi, karena dia tidak bisa menemukan Amara dan Riko. "Aku tidak akan menyerah," kata Datuk kepada orang-orangnya. "Kita harus terus mencari mereka sampai kita menemukan mereka." Orang-orangnya mengangguk dan siap untuk melanjutkan pencarian. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka temukan, tapi mereka tahu bahwa mereka harus terus berjuang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Beberapa hari berlalu, Amara dan Riko terus bersembunyi di rumah yang aman. Mereka mulai merasa bosan dan ingin tahu apa yang terjadi di luar. Suatu hari, Alex datang kepada mereka dengan wajah yang serius. "Kita harus berangkat sekarang," katanya. "Datuk dan orang-orangnya telah menemukan jejak kalian, dan kita harus membawa kalian ke tempat yang lebih aman." Amara dan Riko saling menatap, merasa khawatir dan takut. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi mereka tahu bahwa mereka harus terus berjuang untuk mendapatkan kebebasan dan keamanan. Mereka kemudian berangkat dengan Alex, meninggalkan rumah yang aman di belakang. Mereka tidak tahu apa yang akan mereka temukan di depan, tapi mereka siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi. Mereka berjalan melalui jalan yang berliku-liku dan berkelok-kelok, melewati hutan yang lebat dan sungai yang mengalir deras. Amara dan Riko merasa sedikit khawatir, tapi mereka juga merasa lega karena telah meninggalkan rumah yang aman dan menuju ke tempat yang lebih aman. Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya tiba di sebuah kota kecil yang tersembunyi di balik pegunungan. Kota itu terlihat seperti sebuah oase di tengah-tengah gurun, dengan bangunan-bangunan yang sederhana tapi terawat dengan baik. Alex menghentikan langkahnya dan menunjuk ke arah sebuah bangunan yang terletak di tengah-tengah kota. "Itu adalah tempat yang aman," katanya. "Kalian berdua akan tinggal di sana sampai kalian dapat melanjutkan hidup kalian dengan normal." Amara dan Riko saling menatap, merasa lega dan berterima kasih kepada Alex karena telah membantu mereka. Mereka kemudian mengikuti Alex ke arah bangunan yang telah ditunjukkannya. Saat mereka memasuki bangunan itu, Amara dan Riko melihat bahwa di dalamnya terdapat sebuah ruangan yang luas dan nyaman, dengan beberapa tempat tidur dan meja yang terletak di tengah-tengah ruangan. Alex tersenyum dan mengangguk. "Selamat datang di rumah baru kalian," katanya. "Kalian berdua akan aman di sini." Amara dan Riko merasa sangat lega dan berterima kasih kepada Alex karena telah membantu mereka. Mereka kemudian memulai hidup baru mereka di rumah itu, dengan harapan bahwa mereka dapat melupakan masa lalu yang kelam dan memulai hidup yang baru dan lebih baik. _Bersambung_ *Author : Kirana*
❤️ 3

Comments