
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
May 16, 2025 at 11:56 AM
*Di tengah tuntutan mingguan yang melelahkan untuk mempersiapkan khotbah-khotbah, bagaimana kita melindungi hati dan jiwa kita?*
Sebagai pendeta dan pemimpin gereja, hari Minggu dan segala tuntutan khotbahnya datang terus-menerus seperti roda yang tak henti-hentinya menggilas kita. Seiring waktu, hal itu dapat merusak semangat kita, yang kemudian menghancurkan khotbah kita.
Paulus menyadari hubungan antara semangat dan khotbahnya. Bahkan, ia berkata, “Karena [Allah], yang kulayani dengan segenap hatiku dalam pemberitaan Injil…" (Rm. 1:9). Frasa "dengan segenap hatiku" pada dasarnya berarti “secara rohani,” yang mengacu pada khotbah yang berasal dari kedalaman hati kita.
Khotbah yang berasal dari hati adalah “khotbah yang bukan hanya aktivitas mental atau jasmani saja, melainkan yang muncul dari segenap hati dan jiwa seseorang,” kata uskup dari Churches for the Sake of Others di Gereja Anglikan Amerika Utara, Todd Hunter.
Baca selengkapnya artikel CT tentang bagaimana kita dapat membuat khotbah kita tetap segar, memerdekakan, dan berbuah di tengah tuntutan mingguan yang melelahkan:
https://id.christianitytoday.com/2021/08/khotbah-karya-allah-transformasi-proklamasi-id/
