Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
Christianity Today dalam Bahasa Indonesia
June 4, 2025 at 12:05 PM
Kita harus memahami bahwa mengampuni bukan berarti tidak adanya akuntabilitas atau hukuman bagi pelaku kejahatan seksual. Tindakan menegakkan keadilan sebenarnya menunjukkan kasih yang alkitabiah terhadap sesama, demikian kata peneliti di Duke Divinity School, Wilco de Vries. Menurutnya, pengampunan adalah bagian dari kebajikan kasih, penggenapan hukum Taurat, dan apa yang Allah anugerahkan kepada kita melalui Kristus dan kuasa Roh Kudus (Rm. 13:8, Mat. 22:34–40). “Paulus dengan jelas mendorong para pembacanya untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (12:21), untuk tidak membalas dendam, dan memberi tempat kepada murka Allah (ay. 19). Bagi Paulus, mengasihi musuh berarti melepaskan dendam pribadi. Namun, yang lebih penting, hal itu tidak berarti melepaskan tanggung jawab atas tindakan seseorang.” Baca artikel CT tentang makna rekonsiliasi yang sesungguhnya dan pentingnya pertobatan aktif pelaku atas kejahatan yang dilakukan: https://id.christianitytoday.com/2025/03/bahaya-memaksakan-pengampunan-korban-pelecehan-id/ Simak juga wawancara kami dengan konselor di Pasundan-Durebang Women’s Crisis Center, GKP Bandung, Pdt. Obertina Johanis, yang menyoroti pentingnya keadilan restoratif di mana proses hukum tidak hanya untuk menghukum pelaku, tetapi juga mencegah keberulangan serta perubahan pelaku.

Comments