
Media Advent
June 9, 2025 at 01:43 PM
https://youtu.be/ut0PnxiMwCM
โฅ๏ธ๐
๐ด๐ฝ๐
๐ฝ๐ถ๐ฐ๐ฝ ๐ท๐ฐ๐
๐ธ๐ฐ๐ฝ โฅ๏ธ
*๐๐ฑ๐
๐ถ๐ฐ๐
๐
๐ด๐ป๐ฐ๐ผ๐ฐ๐ฝ๐
๐ฐ๐*
๐๐ต๐ฎ๐ฑ: ๐๐ช๐ ๐๐พ๐๐ถ๐ช
*10 JUNI 2025*
*ATLET OLIMPIADE YANG SEJATI*
_"Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya" (1 Korintus 9: 24)._
ย
MILO DARI CROTON, atlet Yunani kuno terhebat, meraih ketenarannya yang legendaris sebagai pegulat perkasa dan tak kenal takut. Dalam gelanggang, tiga kali terjatuh sampai berlutut akan dinyatakan kalah, tetapi Milo tidak pernah sekalipun bertekuk lutut. Dia memulai pelatihan intensif pada tahun 536 SM. Dikisahkan bahwa setiap hari Milo akan mengangkat anak banteng miliknya ke atas bahunya dan berjalan sejauh yang dia bisa. Hal ini berlanjut pekan demi pekan, kekuatan dan ukuran Milo bertambah seiring dengan bertambahnya berat bantengnya. Setelah empat tahun menjalani rutinitas ini, Milo, bersama bantengnya, menuju ke Olimpiade yang pertama. Untuk mengesankan orang banyak, dia mengorbankan banteng jantannya yang setia dan kemudian membawa bangkai besar itu di pundaknya sejauh 400 meter mengelilingi stadion. Di dalam pertarungan pertamanya Milo menang, memulai karier atletiknya yang termasyhur.
ย
Pertandingan Olimpiade Yunani dimulai pada tahun 776 SM. Itu diadakan empat tahun sekali hingga tahun 393 M, ketika kaisar Kristen Theodosius I memerintahkan semua pusat penyembahan berhala ditutup.
ย
Rasul Paulus menggunakan perlombaan tersebut untuk mengilustrasikan berbagai konsep kekristenan. Dia menekankan tujuan yang penuh kebulatan tekat, ketekunan, dan daya tahan yang ditampilkan oleh para atlet, tetapi dia memberi penjelasan yang tegas bahwa tujuan kita haruslah untuk mencapai sesuatu yang jauh lebih besar daripada ketenaran atau mahkota dari karangan bunga zaitun "yang tidak akan bertahan" (1 Korintus 9: 25). Tujuan kita seharusnya adalah kehidupan kekal (1 Timotius 6: 12; Filipi 3: 14). Dalam memperjuangkan tujuan ini, kita bergantung sepenuhnya pada Tuhan sebagai sumber energi dan kekuatan, kembalikan pujian kepada Dia atas kesuksesan; kita bekerja dengan orang lain dan untuk orang lain, bukan melawan mereka.
ย
Aesop, seorang filsuf Pulau Samos abad ke-6 SM pernah bertemu dengan pemenang yang sombong di salah satu pertandingan gulat tersebut. Aesop bertanya padanya apakah lawannya itu adalah orang yang lebih kuat dari keduanya.
ย
"Jangan katakan itu," jawab atlet itu. "Kekuatan saya terbukti jauh lebih besar."
ย
"Kalau begitu, dasar bodoh," kata Aesop, "kehormatan apa yang kamu dapatkan jika, sebagai orang yang lebih kuat, kamu menang atas orang yang lebih lemah? Kamu mungkin akan dimaklumi jika kamu memberi tahu kami bahwa dengan keterampilan kamu bisa mengalahkan orang yang lebih unggul darimu dalam hal kekuatan tubuh."
ย
Demikianlah Aesop menggambarkan ketidaklogisan persaingan manusia. Rasul Paulus mengangkat kita melampaui perilaku semacam itu, menuntun kita untuk bergantung pada lengan kekuatan abadi, yang memberi kekuatan kepada kita untuk mengangkat orang lain lebih tinggiโroh yang benar dari atlet Olimpiade yang sejati.
ย
Apa yang Anda lakukan untuk mengangkat orang lain lebih tinggi? -DAVID C. NIEMAN
--------------------
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua! ๐๐๐
_Yang Ingin didoakan silahkan hub No. WA 085240058779 (Pdt. J. Mumek, M.Th_
ย
๐
โค๏ธ
8