https://youtu.be/Bn-1XWs79Vs ♥️🅁🄴🄽🅄🄽🄶🄰🄽 🄷🄰🅁🄸🄰🄽 ♥️ *💒🄱🅄🄶🄰🅁 🅂🄴🄻🄰🄼🄰🄽🅈🄰💒* 𝓞𝓵𝓮𝓱: 𝓚𝓪𝔂 𝓚𝓾𝔃𝓶𝓪 *11 JUNI 2025* *JANGAN PADAMKAN HATI NURANI ANDA* _"Karena kakinya sendiri menyangkutkan dia dalam jaring, dan di atas tutup pelubang ia berjalan" (Ayub 18: 8)._   KETIKA SAYA PERGI KE Amazon bersama para siswa dari Universitas Loma Linda, saya takut pada semua kelelawar. Mereka terbang mengelilingi kami setiap malam-mendekat dan kemudian tiba-tiba melesat menjauh. Suatu malam saya berkhotbah di gereja, dan seekor kelelawar datang langsung ke arah saya. Secara naluriah saya mencoba membela diri dengan Alkitab di tangan saya.   Lalu tibalah malam di mana kami harus tidur di tempat terbuka sejenis gubuk beratap jerami tanpa jendela. Saat kegelapan menghampiri, saya mulai khawatir dengan kelelawar yang beterbangan. Saya bertanya kepada masyarakat setempat, "Apakah kelelawar itu vegetarian atau pengisap darah? Mereka mengatakan kepada saya bahwa kelelawar bisa menggigit, tetapi kami tidak perlu khawatir dengan hal itu. Mereka meyakinkan saya bahwa kelelawar itu tidak berbahaya. Tetapi pernyataan itu tidak banyak membantu.   Masih takut, saya teringat dengan seorang teman di Brazil Selatan yang biasa menggantung botol di jendela gudang yang terbuka untuk mencegah kelelawar menggigit kuda-kudanya. Saya memutuskan untuk melakukan itu. Saya mengumpulkan apa yang dapat saya temukan botol, sepatu, batu, dan tongkat dan menggantung itu semua di sekeliling naungan beratap palem tersebut.   Kelelawar datang dan mengepung tempat saya sepanjang malam namun tidak terbang ke dalam. Suara "radar" mereka memberi tahu mereka bahwa ada rintangan di jendela dan mereka menghindari penghalangnya.   Belakangan saya belajar bagaimana para ahli biologi menangkap kelelawar untuk dipelajari. Mereka pergi ke gua dan memasang jaring pada jalan masuk gua. Kelelawar terbang ke jaring karena mereka tidak tahu hambatannya ada di sana. Para spesialis kelelawar mengetahui bahwa kelelawar sudah terbiasa masuk dan keluar melalui jalan itu tanpa bertemu hambatan apa pun sehingga mereka mematikan peralatan radar mereka. Dan dengan demikian peneliti itu dapat dengan mudah menangkapnya.   Hal serupa juga terjadi pada banyak manusia. Kita pikir kita paham akan jalan kita dengan baik. Kita terlalu percaya pada diri kita sendiri, dan kita tidak memper- hitungkan bahaya. Tidak ada masalah dengan teman-teman yang meragukan, tidak ada masalah dengan sedikit alkohol, tidak ada masalah dengan sedikit kebiasaan buruk hanya untuk bersenang-senang dan kita terjatuh ke dalam jebakan. Je bakan ini dapat merenggut kebahagiaan kita, kesehatan kita, dan sering kali juga hidup kita. Hati-hati terhadap jaring Iblis; jangan matikan radar rohani Anda.   Apakah hati nurani Anda cukup sadar untuk menghindari dosa? Apa yang dapat Anda lakukan untuk menjadi lebih tanggap terhadap jerat Iblis? HILDEMAR DOS SANTOS -------------------- Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua! 🙏🙏🙏 _Yang Ingin didoakan silahkan hub No. WA 085240058779 (Pdt. J. Mumek, M.Th_