
Aksara°MDF
May 18, 2025 at 09:58 AM
▬▬▬▬۩📚۩▬▬▬▬ *🪶Q & A 📝 MDF🪶*
▬▬▬▬۩📚۩▬▬▬▬
Bismillah.
*1. Apakah ada hadist yang memerintahkan, agar kita menutup pintu rumah ketika sudah magrib*
*2. Apakah hadits ini shohih ?*
= Dari Jabir bin Abdillah رضي الله عنه bahwa Nabi ﷺ bersabda :
إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا ، وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ
“Apabila hari mulai petang atau kalian memasuki waktu sore (menjelang maghrib), tahanlah anak-anak kalian (agar tidak keluar rumah), karena syaithan sedang berkeliaran ketika itu. Jika telah berlalu sesaat dari malam, maka biarkanlah mereka. *Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah*, karena syaithan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Ikatlah penutup tempat air kalian dan sebutlah nama Allah, tutuplah bejana-bejana kalian dan sebutlah nama Allah meski hanya dengan meletakkan sesuatu di atasnya, dan matikanlah lampu-lampu kalian”.
(Hadits Shahih).
(HR. Al-Bukhari no. 5623 dan Muslim no. 2012.
= = = = =
*3. Apa maksud dari hadits ini ?*
= Penjelasan :
علَّم رَسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أُمَّتَه كيف يَتجنَّبون أذى الشَّيطانِ، وما يضُرُّهم في دُنياهم وآخرتِهم، فجاءتِ النَّصائحُ النَّبويةُ لتكونَ بمَنزلةِ قَوانينِ السَّلامةِ للمُحافَظةِ على مَصالحِ المسلمينَ، كما أخبر النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم في هذا الحديثِ؛ فقال: «إذا كان جُنحُ اللَّيلِ أو» قال: «أمسَيْتُم» -شَكَّ أحدُ رواةِ الحديثِ- أي: إذا دخَلْتُم في المساءِ، وجُنْحُ اللَّيلِ: أوَّلُ ظلامِه، «فكُفُّوا صِبيانَكم» فامنَعوهم من الانتشارِ ومِن الخروجِ من البُيوتِ في ذلك الوقتِ؛ لأنَّ هذا وقتُ انتشارِ الشَّياطينِ، تذهَبُ وتجيءُ مِن بدايةِ مَغِيبِ الشَّمسِ إلى ذَهابِ ساعةٍ مِن اللَّيلِ، فإذا ذهَبَت ساعةٌ مِن اللَّيلِ، فاترُكوهم، وليس المقصودُ من السَّاعةِ السَّاعةَ المعهودةَ الآنَ التي تساوي ستين دقيقةً، بل المرادُ جزءٌ من الوقتِ، وقد خَشِيَ النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم على الصِّبيانِ عند انتشارِ الجِنِّ والشَّياطينِ أن تُلِمَّ بهم فتصَرَعَهم؛ فإنَّ الشيطانَ قد أعطاه اللهُ قوةً على هذا، وقد عَلَّمَنا رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أنَّ التعَرُّضَ للفِتَنِ مما لا ينبغي، والاحتراسَ منها أحزَمُ، على أنَّ ذلك الاحتراسَ لا يَرُدُّ قَدَرًا، ولكن لتبلُغَ النَّفسُ عُذْرَها.
“Rasulullah ﷺ mengajarkan ummatnya cara menghindari gangguan syaithan dan hal-hal yang membahayakan dunia dan akhirat mereka. Nasihat-nasihat Nabi ﷺ tersebut menjadi semacam aturan keselamatan untuk menjaga kemaslahatan ummat islam, sebagaimana sabda beliau dalam hadits ini :
*Apabila hari mulai petang* - atau dalam riwayat lain : *Ketika kalian memasuki waktu sore*, maksudnya saat memasuki waktu menjelang maghrib.
*Tahanlah anak-anak kalian* : Cegahlah mereka dari keluar rumah di waktu itu karena saat itu syaithan sedang berkeliaran, datang dan pergi sejak awal terbenam matahari hingga berlalunya sebagian waktu malam. Jika telah berlalu sebagian waktu malam, biarkanlah mereka.
Nabi ﷺ khawatir terhadap anak-anak ketika jin dan syaithan berkeliaran, mereka terkena gangguan hingga kesurupan. Sesungguhnya Allah telah memberikan kekuatan kepada syaithan untuk hal ini. Rasulullah ﷺ telah mengajarkan kepada kita bahwa membiarkan diri terjebak dalam fitnah adalah sesuatu yang tidak pantas, sedangkan berhati-hati darinya lebih bijaksana. Meskipun kehati-hatian itu tidak dapat menolak takdir, namun dengan itu jiwa telah memenuhi kewajibannya untuk berusaha”.
والحِكمةُ في انتشارِهم حينئذٍ أنَّ حرَكتَهم في اللَّيلِ أمكَنُ منها لهم في النَّهارِ؛ لأنَّ الظَّلامَ أجمعُ للقُوى الشَّيطانيَّةِ من غيرِه، وكذلك كلُّ سوادٍ، ويقالُ: إنَّ الشياطينَ تستعينُ بالظُّلْمةِ، وتَكرَهُ النُّورَ.
“Hikmah di balik tersebarnya mereka pada waktu itu adalah karena gerakan mereka di malam hari lebih mudah dibanding pada siang hari. Sebab kegelapan lebih mengumpulkan kekuatan syaithan daripada waktu yang lainnya, begitu pula segala yang berwarna hitam. Dikatakan bahwa syaithan memanfaatkan kegelapan dan membenci cahaya.
وكذلك أمَر النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم بإغلاقِ الأبوابِ، وذِكرِ اسمِ الله عند إغلاقِها؛ لأنَّ الشَّيطانَ لا يَفتَحُ بابًا مُغلقًا؛ فإنَّ اللهَ لم يُعطِه القوَّةَ على ذلك، وإنْ كان أعطاهُ القدرةَ والقوَّةَ على غيرِ ذلك مِن الأمورِ، وأمَرَ أيضًا بإيكاءِ القِرَبِ، وهو شَدُّ رُؤوسِها بالرِّباطِ، وأمَرَ بتَخْميرِ الآنيةِ، وهو تَغطيتُها ولو بوضْعِ عُودٍ أو عصًا على عرْضِها، مع ذِكْرِ اللهِ عند فِعلِ هذه الأشياءِ، وأمَرَ بإطفاءِ المصابيحِ مع ذِكرِ اللهِ عند إطفائِها؛ لأنَّ المصابيحَ كانت تُضاءُ بالنَّارِ، وكانت الفأرةُ تَنزِعُ الفتيلَ وتجُرُّه فتَتسبَّبُ في إضرامِ النِّيرانِ.
“Nabi ﷺ juga memerintahkan untuk menutup pintu dan menyebut nama Allah saat menutupnya, karena syaithan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Sungguh Allah tidak memberinya kekuatan untuk itu, meskipun Dia memberinya kemampuan dan kekuatan untuk hal-hal lainnya.
Beliau juga memerintahkan untuk mengikat mulut kantung air, yaitu mengencangkan bagian atasnya dengan ikatan. Serta memerintahkan untuk menutup bejana (tempat menampung air), yaitu menutupinya walaupun hanya dengan meletakkan kayu atau tongkat di atasnya, sambil menyebut nama Allah saat melakukan hal-hal ini.
Beliau juga memerintahkan untuk mematikan lampu sambil menyebut nama Allah saat mematikannya, karena lampu-lampu saat itu dinyalakan dengan api, dan tikus bisa menarik sumbunya sehingga menyebabkan kebakaran.
والمقصودُ ذِكرُ اسمِ اللهِ تعالى مع كُلِّ فِعلٍ؛ صيانةً عن الشَّيطانِ والوَباءِ والحَشَراتِ والهوامِّ، على ما ورد عند البخاريِّ في الأدَبِ المفرَدِ: «مَن قال صَباحَ كلِّ يومٍ ومَساءَ كلِّ ليلةٍ ثلاثًا ثلاثًا: بِاسمِ اللهِ الَّذي لا يضرُّ معَ اسمِه شيءٌ في الأرضِ ولا في السَّماءِ وهوَ السَّميعُ العَليمُ؛ لَم يَضرُّه شَيءٌ»، فذِكْرُ اللهِ هو الحِصنُ الحَصينُ من الشَّياطينِ.
والحديثُ يدُلُّ على أنَّ الشَّيطانَ إنَّما يَتسلَّطُ على المُفرِّطِ لا على المُتحرِّزِ.
وفي الحديثِ: أخْذُ الحَيطةِ والحذَرُ مِن كلِّ ما يضُرُّ.
(Artinya) :
“Makna penyebutan nama Allah Ta'ala pada setiap perbuatan adalah untuk perlindungan dari syaithan, wabah, serangga, dan binatang berbahaya. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Adabul Mufrad karya Al-Imam Al-Bukhari : ((Barangsiapa mengucapkan setiap pagi dan petang 3 kali :
بِاسمِ اللهِ الَّذي لا يضرُّ معَ اسمِه شيءٌ في الأرضِ ولا في السَّماءِ وهوَ السَّميعُ العَليمُ
((Bismillaahilla-dzi laa yadhurru ma-'asmihii syai'un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii-'ul 'Alim)).
(Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang membahayakan di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui),
Maka tidak akan ada sesuatu pun yang membahayakannya.
Maka penyebutan nama Allah merupakan benteng yang kokoh dari gangguan syaithan.
Hadits ini menunjukkan bahwa syaithan hanya bisa menguasai orang yang lalai, bukan yang waspada (mengingat Allah).
Dalam hadits ini terkandung pelajaran untuk selalu mengambil langkah berhati-hati dan waspada terhadap segala hal yang membahayakan”.
(Syuruhul Ahadits Min Ad-Durar As-Saniyyah no. web. 151392).
Source : الاستاذ اَبو نبيلة
•┈••✵🪶📖🪶✵••┈
「Muamalah Daily」
(https://chat.whatsapp.com/CnEAOVpiIME93GmIykhb2D)
❤️
👍
👏
4