
Aksara°MDF
June 3, 2025 at 09:09 AM
▬▬▬▬۩📚۩▬▬▬▬ *🪶Q & A 📝 MDF🪶*
▬▬▬▬۩📚۩▬▬▬▬
Bismillah.
*1. Jamaah haji yang juga berniat untuk berqurban, apakah tetap memotong kuku dan rambut ketika akan berihram menuju Arofah ? Sementara orang yang berniat berkurban dilarang memotong kuku sampai hewan kurbannya disembelih*
= Asalnya tidak boleh memotong kuku dan rambut bagi orang yang telah berniat untuk berqurban, tetapi bagi jamaah haji yang juga berniat berqurban diberikan keringanan karena itu bagian dari manasiknya :
# Dalam Fatawa Asy-Syabakah Al-Islamiyyah disebutkan :
فلا حرج عليك في تقليم أظفارك وحلق شعرك – غير اللحية – بعد دخول عشر ذي الحجة، والممنوع من ذلك هو من أراد أن يضحي، وأما الحاج فليس ممنوعا من ذلك إلا إذا دخل في الإحرام أو أراد هو أن يضحي أيضا، فإن أراد أن يضحي فإنه لا يأخذ من بشرته وشعره شيئا إلا عند حلقه أو تقصيره لأجل النسك.
“Tidak mengapa bagimu untuk memotong kuku dan mencukur rambut - selain jenggot - setelah masuknya 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Yang dilarang melakukan hal itu adalah orang yang hendak berqurban. *Adapun jamaah haji tidak dilarang melakukannya kecuali jika sudah memasuki ihram atau jika dia juga berniat berqurban. Jika dia hendak berqurban, maka dia tidak boleh memotong sesuatu dari kulit atau rambutnya kecuali saat mencukur atau memendekkan rambut untuk keperluan manasik*.
وسئل ابن عثيمين عن المنع من الأخذ من الشعر والبشرة لمن أراد أن يضحي هل هو خاص بأهل الأمصار أم يشمل الحاج إذا أراد أن يضحي فأجاب رحمه الله تعالى :
وأما قول السائل هل هذا خاصٌ بأهل الأمصار أو بالذين يحجون أيضاً فنقول إن الحاج إذا اعتمر فلا بد له من التقصير فيقصر ولو كان يريد أن يضحي في بلده لأنه يجوز للإنسان إذا كان له عائلة لم تحج أن يشتري لهم أضحية أو يوكل من يشتري لهم أو يوكل أحداً من إخوانه أو أولاده بأن يشتري له أضحية ويضحي عنه وعن أهل بيته وفي هذه الحال إذا كان معتمراً فلا حرج عليه أن يقصر من شعر رأسه لأن التقصير في العمرة نسك. اهــ
“Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang larangan memotong rambut dan bulu bagi orang yang hendak berqurban, apakah hanya khusus berlaku untuk penduduk negeri atau juga termasuk jamaah haji jika ia hendak berqurban ? Beliau rahimahullah menjawab :
Adapun pertanyaan penanya apakah ini khusus untuk penduduk negeri atau juga bagi mereka yang berhaji, maka kami katakan : *Jika seorang jamaah haji melakukan umrah, maka ia harus memendekkan rambutnya (tahallul), meskipun ia berniat untuk berqurban di negerinya*, karena diperbolehkan bagi seseorang yang memiliki keluarga yang tidak berhaji untuk membeli hewan qurban untuk mereka atau mewakilkannya kepada orang lain, atau mewakilkan kepada salah satu saudaranya atau anak-anaknya untuk membelikan hewan qurban dan berqurban untuknya dan keluarganya. *Dalam kondisi ini, jika ia sedang berumrah, maka tidak mengapa baginya untuk memendekkan rambut kepalanya karena memendekkan rambut dalam umrah adalah bagian dari manasik*.
(Fatawa Asy-Syabakah Al-Islamiyyah no. 189919).
= = = = =
*2. Jika saat shalat terasa ada air seni bergerak pada salurannya, tetapi belum sampai menetes. Apakah wudhu dan shalatnya batal ?*
= Tidak batal, karena air kencing dihukumi najis dan membatalkan wudhu’ dan shalat setelah keluar walaupun hanya menetes atau sedikit, selama belum keluar maka belum dihukumi najis.
= = = = =
*3. Di saat berpakaian ihram, apakah seorang muslimah boleh membuka jilbab di depan muslimah lain ?*
= Boleh, karena itu bukan termasuk larangan ihram :
لا حرج عليك في نزع عباءتك وكشف شعرك بعد الإحرام بالعمرة؛ لأنه ليس من محظورات الإحرام, ويسرنا أن نذكرمحظورات الإحرام باختصار كما جاءت في الموسوعة الفقهية :
محظورات الإحرام التي تعم الرجال والنساء سبعة: 1 - حلق الشعر. 2 - تقليم الأظافر. 3 - الطيب. 4 - الصيد. 5 - عقد النكاح. 6 - الجماع. 7 - مباشرة النساء.
المحظورات التي تختص بالرجال اثنتان: 1 - لبس المخيط. 2 - تغطية الرأس.
المحظورات التي تختص بالنساء اثنتان: 1 - النقاب. 2 - لبس القفازين .انتهى.
“Boleh bagi seorang wanita untuk melepas pakaian panjang dan membuka rambut (dihadapan para wanita) setelah berihram untuk umrah, karena hal itu bukan termasuk larangan ihram.
Kami ingin menyebutkan larangan-larangan ihram secara ringkas sebagaimana tercantum dalam Ensiklopedi Fikih :
*Larangan ihram yang berlaku untuk laki-laki dan perempuan ada 7* :
1. Mencukur rambut,
2. Memotong kuku,
3. Memakai wewangian,
4. Berburu,
5. Melakukan akad nikah,
6. Berhubungan intim,
7. Bercumbu.
*Larangan khusus bagi laki-laki ada 2* :
1. Memakai pakaian berjahit,
2. Menutup kepala.
*Larangan khusus bagi perempuan juga ada 2 hal* :
1. Memakai niqab (penutup wajah),
2. Memakai sarung tangan”.
(Fatawa Asy-Syabakah Al-Islamiyyah no. 247804).
= = = = =
*4. Bagi laki-laki, di saat berpakaian ihram, apakah boleh memakai pempers ?*
= Boleh :
وقد سئل الشيخ محمد بن صالح العثيمين – رحمه الله -: عن لبس المحرم للتبان، لأنه إذا لم يلبسه لحقه ضرر.
فأجاب: إن خاف أن يلحقه ضرر فلا بأس أن يلبسه، ولكن إن حَصَّل أن يطعم ستة مساكين لكل مسكين نصف صاع فهو أحسن" انتهى من "لقاءات الباب المفتوح " (177/السؤال 16).
"Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin - rahimahullah - pernah ditanya tentang memakai pempers bagi orang yang berihram, karena jika tidak memakainya akan menimbulkan mudharat baginya.
Beliau menjawab : Jika dikhawatirkan akan menimbulkan mudharat (jika tidak memakainya), maka tidak mengapa untuk memakainya. Namun jika dia mampu memberi makan 6 orang miskin, masing-masing setengah sha’ (1,5 kilogram beras) maka itu lebih baik”.
(Liqa'at Al-Bab Al-Maftuh : 177/16).
*⌲ Source : الاستاذ اَبو نبيلة*
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
*「 Muamalah Daily Foundation 」*
🔥
😗
🥰
3