⚠️ Menundukkan Pandangan pada Hari Ied... Diriwayatkan dari Abu Hakim, ia berkata: Hassan bin Abi Sinan (wafat sekitar 150 H) keluar pada hari Ied. Ketika ia kembali, istrinya bertanya kepadanya, “Berapa banyak wanita cantik yang engkau lihat hari ini?” Ketika sang istri terus mendesaknya, ia pun berkata, “Celaka kamu! Sejak aku keluar hingga kembali kepadamu, aku tidak melihat apa pun kecuali ke arah ibu jariku.” (Diriwayatkan dalam *Al-Wara'* karya Ibnu Abi Dunya, hlm. 68) --- Diriwayatkan dari Waki‘ bin al-Jarrah (wafat 197 H), ia berkata: Kami keluar bersama Sufyan bin Sa‘id ats-Tsauri (wafat 161 H) pada hari Ied, lalu ia berkata, “Hal pertama yang kita mulai pada hari ini adalah menundukkan pandangan kita.” (Diriwayatkan dalam *Al-Wara'* karya Ibnu Abi Dunya, hlm. 66) --- Diriwayatkan dari Abu al-Malih, ia berkata: Aku mendengar Maimun bin Mihran (wafat 117 H) berkata: “Sungguh, aku lebih suka dipercaya menjaga Baitul Mal daripada dipercaya menjaga seorang wanita.” (Diriwayatkan dalam *Siyar A‘lam an-Nubala’* 5/77) --- Diriwayatkan dari Qais bin al-Harits, ia berkata: Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu (wafat sekitar 36 H) berkata: “Sungguh, aku lebih suka mati lalu dibangkitkan, lalu mati lalu dibangkitkan, lalu mati lalu dibangkitkan, daripada melihat aurat seorang Muslim atau auratku dilihat olehnya.” (Diriwayatkan dalam *Az-Zuhd* karya Ahmad, hlm. 192) --- Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu (wafat 93 H), ia berkata: “Jika seorang wanita lewat di hadapanmu, pejamkanlah kedua matamu hingga ia melewatimu.” (Diriwayatkan dalam *Al-Wara'* karya Ibnu Abi Dunya, hlm. 72)