O. Solihin
O. Solihin
May 28, 2025 at 03:22 AM
*Teruslah Berdoa, Jangan Lelah* Pernah nggak sih kamu ngerasa, “Duh, aku tuh udah terlalu banyak dosa, kayaknya nggak pantas minta-minta ke Allah…” atau, “Percuma juga doa, hidup aku gini-gini aja. Allah males kali ya, dengerin?” Eits! Stop dulu narasi-narasi _self-sabotage_ kayak gitu. Siapa bilang Allah itu kayak manusia--yang kalau kamu ngeselin, langsung nge-block dari semua platform? Dengerin nih, nasihat ngena dari Imam Ibnu Hajar rahimahullah. Beliau menyampaikan, "Janganlah buruk sangkamu terhadap dirimu sendiri dan banyaknya dosa-dosamu menghalangimu untuk berdoa kepada Rabbmu, sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'ala mengabulkan doanya iblis ketika dia berdoa: {Berkata iblis : "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan} (QS al-Hijr [15]: 36)" (dalam Fathul Bari, jilid 11, hlm. 168) Kamu kebayang nggak? Iblis, makhluk yang literally dikutuk seumur hidup, yang udah jelas-jelas membangkang, tetap dijawab doanya. Jadi, kalo iblis aja masih dapet jawaban, siapa kamu yang ngerasa nggak pantas berdoa? Eh, tapi tentu kalo permintaan iblis ada konsekuensinya juga, sih. Dia hanya minta ditanggguhkan umurnya sampai hari kiamat (tapi nggak mau bertaubat), dan niatnya memang buat ngejerumusin manusia. Kalo kita kan berdoa agar dijaga dari berbuat dosa. Berharap kebaikan. Diampuni dosa kita. Bro en Sis, Allah Ta'ala itu Maha Penerima. Allah Ta'ala tuh bukan manusia. Dia nggak capek denger doa kamu yang diulang-ulang. Dia malah senang sama airmata yang jatuh karena penyesalan. Bahkan ketika kamu datang dengan CV hidup yang bolong-bolong dan _track record_ yang penuh dosa, Allah Ta'ala tuh tetap nyediain ruang di sisi-Nya buat hamba yang mau balik. Mau bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat. Masalahnya, kita sering kalah duluan sama perasaan nggak layak. Merasa terlalu kotor buat deket-deket sama Yang Maha Suci. Padahal, justru karena kamu sadar kotor, kamu butuh bersihin diri. Dan, tempat paling aman buat itu, ya di hadapan Allah. Ngaku salah, nggak mau ngulangin dosa, menyesal, dan bertaubat. Jadi, berdoa itu bukan karena kita pantas, tapi karena Allah Maha Lembut. Kamu nggak harus jadi ‘alim level ustaz viral dulu buat bisa doa panjang-panjang. Nggak harus pakai bahasa Arab (tentu lebih bagus kalo bisa dalam bahasa Arab). Doa itu obrolan hati. Allah Ta'ala ngerti bahasa air mata, Allah paham isyarat gelisah, bahkan sebelum kamu bisa ngerangkai kata. Beneran. Teruslah minta. Walau hari ini kamu belum berubah banyak. Walau semalam kamu masih jatuh di dosa yang sama. Terus aja minta. Sebab siapa tahu, doa kamu bukan buat ngubah keadaan, tapi buat ngejaga hati kamu tetap terhubung sama Allah. Semoga pada akhirnya, kamu beneran taubat. Intinya, selama masih ada nafas, artinya masih ada harapan. Jangan pernah berhenti berdoa. Jangan pernah ngerasa terlalu berdosa buat bersujud. Selama kamu masih hidup, kamu masih punya kesempatan. Dan selama Allah Ta'ala masih jadi Rabb kamu (_which is always_), Dia akan selalu terbuka nerima siapa aja yang datang dengan hati yang tulus. Sebab, pada akhirnya, yang rugi itu bukan orang yang gagal dapet dunia. Tapi orang yang berhenti berdoa, padahal Allah Ta'ala udah siap ngabulin segalanya--asal dia nggak nyerah. Tetaplah berdoa. Sebagaimana Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu pernah menyampaikan, "Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa." So, berbaik sangkalah selalu kepada Allah Ta'ala. [OS]
❤️ 1

Comments