O. Solihin
O. Solihin
June 8, 2025 at 10:42 PM
*Kenali Kebenaran, Biar Nggak Tersesat* Setiap orang mungkin pernah ngalamin kesasar jalan. Misalnya, kamu lagi jalan sama temen, terus tiba-tiba dia bilang, “Tenang, aku tahu jalan!” Tapi lima belas menit kemudian kalian malah nyasar ke area kebun singkong orang. Walau pake peta digital juga beberapa kali saya pernah nyasar, sih. Hadeuuh. Nah, hidup juga kayak gitu. Banyak orang keliatan pede, ngomong lantang, “Aku tahu mana yang bener, Bro!” Tapi giliran ditanya, “Sumbernya dari mana?” jawabnya, “Feeling aja, sih…” Astaghfirullah, ini hidup, bukan kuis tebak gambar. Jangan main-main, sebab kalo nyasar nggak bisa balik lagi. Kalo salah alamat di dunia, masih bisa balik nyari lagi atau tanya orang. Tapi kalo nyasarnya di akhirat gara-gara kita malas nyari kebenaran dalam hidup, bahaya. Nggak bisa balik lagi ke dunia. Dan, di akhirat hanya ada dua tempat: surga dan neraka. Kamu pasti udah tahu kan peruntukan kedua tempat tersebut? Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata, من لم يعرف الحق فهو ضال. ومن عرفه وآثر غيره عليه فهو مغضوب عليه. ومن عرفه واتبعه فهو مُنعم عليه. "Barang siapa tidak mengenal kebenaran, maka dia adalah orang yang sesat. Barang siapa mengetahui kebenaran, sementara dia lebih mengutamakan selainnya, maka dia menjadi orang yang dimurkai (oleh Allah), dan barang siapa yang mengenal kebenaran dan mengikutinya, maka dia lah orang yang diberi nikmat (oleh Allah)". (dalam Ighatsatul Lahafaan, jilid 1, hlm. 24) Keren, ya? Mari kita bedah dikit, biar makin nancep di hati. Pertama, nggak bisa ngenali kebenaran, maka nyasar bin sesat. Orang yang nggak tahu mana yang benar itu rawan banget tersesat. Gaya hidupnya bisa ngikutin tren TikTok, bukan tuntunan al-Quran. Misalnya dia bilang, “Selama aku bahagia, itu udah cukup.” Padahal, hello? Kebenaran itu bukan tentang perasaan doang, tapi petunjuk dari Allah Ta'ala. Kalo hidup cuma ngandelin ‘bahagia versi diri sendiri’, bisa-bisa nanti bahagianya bareng setan. _Na’udzubillah_ . Kedua, tahu tapi ngeyel? Duh, siap-siap kena getahnya! Tahu tentang kebenaran, tapi malah milih selain kebenaran. Itu aneh banget, sih. Ya, memang ada juga orang yang tahu mana yang benar tapi milih yang salah karena “lebih seru”, “lebih rame”, atau “biar nggak dibilang kolot”. Fix, ini kategori orang yang dimurkai Allah Ta'ala. Contohnya, dia tahu pacaran itu haram, tapi bilang, “Yah, setidaknya aku jujur sama perasaanku.” Jujur itu bagus. Tapi kalo jujur dalam maksiat? Sama aja kayak bilang, “Aku maling, tapi jujur kok.” Ya, tetap maling, Bro en Sis. Ketiga, mereka yang tahu kebenaran lalu mengikutinya, tentu akan diberkahi! Nah, ini dia yang juara. Orang yang kenal kebenaran, dan dia konsisten ngejalaninnya. Meski bisa aja dianggap nggak populer, mungkin juga dibilang ‘nggak gaul’, malah dijauhi circle pertemanan karena milih jalan lurus. Allah Ta'ala sebut mereka sebagai “orang-orang yang diberi nikmat”. Mereka mungkin nggak viral, tapi namanya dikenal para malaikat. Mereka mungkin nggak trending, tapi doanya nge-hit di langit. Bisa banget, kan? Jadi, belajar kebenaran itu komitmen seumur hidup. Tapi jangan khawatir, kita nggak harus jadi ulama dulu baru bisa tahu mana yang benar. Sebab, yang penting punya niat ikhlas dan mau belajar dari sumber yang jelas, yakni al-Quran, hadis, dan penjelasan para ulama. Dan inget ya, jangan ngandelin Ustaz Google dan Syekh TikTok. Ilmu itu ada jalurnya. Jangan sampai kita jadi korban kutipan ngambang yang nggak tahu sanad, tapi percaya mentah-mentah. Itu sebabnya, cek dan kroscek selalu. Bro en Sis, hidup ini kayak naik kendaraan. Kalo nggak tahu tujuan, kita bakal kebawa nggak jelas dan kesasar ke mana aja. Tapi kalo tahu arah, tahu peta, dan tahu siapa sopirnya (yaitu ilmu syar’i), insyaAllah kita bakal sampai ke tujuan akhir, yakni surga-Nya. So, kenali kebenaran. Jangan sok tahu. Jangan malas belajar. Harus tahu jalan kehidupan dengan benar dan jelas. Kenali yang haq, jauhi yang hoax. Karena jalan ke surga nggak butuh banyak gaya, tapi butuh petunjuk yang nyata. [OS]
❤️ 2

Comments