SEMAKIN SERUPA KRISTUS
SEMAKIN SERUPA KRISTUS
May 17, 2025 at 12:59 PM
*Kejadian 16–18* _Kita sering tergoda untuk mencoba melakukan dengan kekuatan manusia apa yang hanya bisa dilakukan oleh Allah._ Ketika kamu membentak anak-anakmu, berpikir bahwa kata-kata keras dan suara tinggi akan mengubah hati mereka, kamu sedang mencoba melakukan dengan kekuatan manusia apa yang hanya bisa dilakukan oleh Allah. Ketika kamu disakiti oleh pasanganmu dan memilih membalas dengan diam seribu bahasa, kamu sedang mencoba melakukan dengan kekuatan manusia apa yang hanya bisa dilakukan oleh Allah. Ketika kamu menghadapi dosa dengan program perbaikan diri daripada berseru meminta pertolongan dan anugerah yang memberdayakan, kamu sedang mencoba melakukan dengan kekuatan manusia apa yang hanya bisa dilakukan oleh Allah. Ketika kamu memaksa membuka pintu pelayanan daripada mempercayai pimpinan Tuhan, kamu sedang mencoba melakukan dengan kekuatan manusia apa yang hanya bisa dilakukan oleh Allah. Ketika kamu dengan tidak sabar menghantam orang lain dengan Injil daripada membiarkan Roh Kudus bekerja di hati mereka, kamu sedang mencoba melakukan dengan kekuatan manusia apa yang hanya bisa dilakukan oleh Allah. Inilah pergumulan Abram. Allah telah berjanji akan memberikan kepada Abram dan Sarai seorang anak. Ini bukan sekadar anak, tetapi anak yang menjadi saluran janji Allah kepada keturunan-keturunan berikutnya. Sarai dan Abram menunggu tahun demi tahun, namun anak itu tak kunjung datang. Kini Sarai sudah terlalu tua untuk bisa mengandung (Kej. 16–18). Ketika kita berada dalam situasi di mana kita berharap pada janji Tuhan tetapi janji itu belum juga digenapi, sangat sulit untuk menunggu. Pada awalnya kita hanya sedikit khawatir, tetapi kekhawatiran berubah menjadi ketakutan, dan ketakutan berubah menjadi kepanikan. Dalam kepanikan itu, kita mulai berpikir bagaimana kita bisa mengambil alih dan melakukan sendiri apa yang selama ini kita harapkan Tuhan yang lakukan. Tanyakan pada dirimu: berapa banyak dari tindakanmu yang lebih dibentuk oleh ketakutan akan “bagaimana jika” daripada oleh iman kepada Allah? Lalu Sarai memberikan Hagar, hamba perempuannya, kepada Abram—mengambil alih kendali untuk memenuhi janji Allah. Abram seharusnya menolak, tapi dia tidak melakukannya. Hagar pun mengandung, Sarai menjadi cemburu, dan mulai memperlakukan Hagar dengan buruk. Hagar melarikan diri dari rumah itu untuk menghindari situasi yang mengerikan. Rumah tangga Abram pun menjadi terpecah untuk selamanya karena Abram dan Sarai mencoba melakukan dengan kekuatan manusia apa yang hanya bisa dilakukan oleh Allah. Namun Allah adalah Allah yang penuh anugerah. Ia tidak membatalkan janji perjanjian-Nya kepada Abram. Bahkan, Dia tetap menggenapi janji dengan memberikan anak yang dijanjikan dan juga memberkati Hagar. Allah tidak akan meninggalkan janji-Nya, bahkan ketika kita tidak mau menunggu dan malah mencoba dengan hikmat dan kekuatan kita sendiri untuk melakukan apa yang hanya bisa dilakukan oleh-Nya. Hari ini, apakah kamu akan tergoda untuk mencoba melakukan dengan kekuatan manusia apa yang hanya bisa dilakukan oleh Allah? Maukah kamu belajar menunggu? Maukah kamu percaya pada kehadiran, kuasa, dan kesetiaan Tuhanmu? Maukah kamu menemukan damai dalam kenyataan bahwa waktu Tuhan selalu tepat? Maukah kamu beristirahat dalam kepastian janji-janji Tuhan? Diterjemahkan dari: *EVERYDAY GOSPEL* _A Daily Devotional Connecting Scripture to All_ of Life Paul David Tripp

Comments