
ILMUI
May 26, 2025 at 10:58 PM
🧱 JANGAN SEMBARANGAN BANGUN MASJID 🧱
Syaikh Ibnu Utsaimin rohimahulloh ditanya:
إذا بنى شخص عمارة له مكونة من طابقين عليها دكاكين وبنى تحت الأرض مسجداً فهل الصلاة في مثل هذا تصح علماً أن بجوار هذه العمارة مساجد وجوامع شتى علماً أنني قرأت لابن حزم رحمه الله في المحلى بأن الصلاة في مثل هذا المسجد لا تصح فهل هذا صحيح؟
فأجاب رحمه الله تعالى: الأصل أن الصلاة صحيحة في كل مكان إلا ما دل الدليل على منعه لعموم قول النبي صلى الله عليه وسلم (جعلت لي الأرض مسجداً وطهوراً) وهذا المسجد الذي بني وحوله مساجد أُخَر يشبه أن يكون مسجد ضرار لأن المساجد الأولى أحق منه بالجماعة وقد ذكر أهل العلم أنه إذا بني مسجد ضرار يضر من حوله فإنه يجب هدمه ولا تجوز الصلاة فيه لقوله تعالى (لا تَقُمْ فِيهِ أَبَداً لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ) ويعني بقوله تعالى (لا تَقُمْ فِيهِ أَبَداً) ما ذكره قبل هذه الآية (وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِداً ضِرَاراً وَكُفْراً وَتَفْرِيقاً بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَاداً لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ) وعلى هذا فالواجب لكل من أراد أن يبني مسجداً أن يتصل بالجهات المسؤولة عن البلد ليسأل هل يمكنه أن يقيم هذا المسجد أم لا وذلك لأن الحكومة وفقها الله جعلت لكل شأن من شؤون الحياة مسؤولين يرجع إليهم واستقلال الإنسان في مثل هذه الأمور لا ينبغي بل الواجب عليه إذا كان ولي الأمر منع أن ينشأ شيء إلا بعد مراجعته أن يراجع ولاة الأمور قبل أن يحدث ما يحدث.
***
[ابن عثيمين ,فتاوى نور على الدرب للعثيمين ,8/2]
Pertanyaan:
Jika seseorang membangun sebuah gedung bertingkat dua untuk dirinya, yang di bawahnya terdapat toko-toko, dan dia membangun masjid di bawah tanah gedung itu, apakah shalat di masjid seperti ini sah, padahal di sekitar gedung tersebut sudah ada beberapa masjid dan musholla? Saya telah membaca dalam kitab Al-Muhalla karya Ibnu Hazm rahimahullah bahwa shalat di masjid seperti ini tidak sah. Apakah itu benar?
Jawaban Syaikh rahimahullah:
Hukum asalnya adalah bahwa shalat itu sah di setiap tempat, kecuali jika ada dalil yang melarangnya, berdasarkan keumuman sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: “Bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud dan alat bersuci.”
Adapun masjid yang dibangun sementara di sekitarnya sudah ada masjid-masjid lain, maka ini menyerupai masjid Dhirar (masjid yang dibangun untuk maksud merugikan). Karena masjid-masjid yang sudah ada sebelumnya lebih berhak untuk dipakai berjamaah. Para ulama menyebutkan bahwa jika dibangun masjid Dhirar yang merugikan masjid-masjid di sekitarnya, maka masjid tersebut harus dihancurkan dan tidak boleh dipakai shalat, berdasarkan firman Allah Ta'ala:
> “Janganlah kamu berdiri di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama lebih berhak untuk kamu berdiri (shalat) di dalamnya.” (QS. At-Taubah: 108)
Yang dimaksud dengan firman-Nya “Janganlah kamu berdiri di dalamnya selama-lamanya” adalah apa yang telah disebutkan sebelumnya dalam ayat:
> “Dan (juga) orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudaratan, kekafiran, dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta sebagai tempat mengintai bagi orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya sebelumnya…” (QS. At-Taubah: 107)
Oleh karena itu, setiap orang yang ingin membangun masjid wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan pihak berwenang di negaranya, untuk menanyakan apakah dia diperbolehkan mendirikan masjid tersebut atau tidak. Karena pemerintah — semoga Allah memberinya taufik — telah menetapkan setiap urusan kehidupan ada penanggung jawabnya. Tidak sepantasnya seseorang bertindak sendiri dalam urusan seperti ini. Bahkan, wajib baginya untuk mengacu kepada pihak berwenang jika pemerintah telah mensyaratkan bahwa tidak boleh membangun sesuatu tanpa izin atau musyawarah terlebih dahulu.
---
📚 [Ibnu Utsaimin, Fatawa Nur ‘ala ad-Darb, 8/2]
Telegram: https://t.me/ilmui
WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaALfMAGJP8PEIsVk33P
#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan
#sembarangan #bangun #masjid