
Senjaamu
May 25, 2025 at 12:23 PM
barangkali, berbicara tentang luka mungkin memang tidak akan pernah ada ujungnya. sebab sama seperti aku menghidupi cinta, aku juga menghidupi setiap luka yang ada dalam diriku.
bertahun-tahun yang kuhabiskan untuk menunggu, bertahun-tahun yang juga menghabisku. bertahun-tahun yang kuhabiskan untuk mencintai, bertahun-tahun juga aku dipatahkan berkali-kali.
siapa yang salah? jelas, aku. aku tidak akan menyalahkan siapa pun, sebab siapa pun yang terlibat, pada akhirnya hanya menjalankan peran masing-masing.
sedangkan sejak awal aku sudah tahu, harapan-harapan yang kubawa dalam doa adalah harapan yang mustahil. aku terlalu keras kepala, aku terlalu percaya diri pada sesuatu yang jelas tidak akan pernah datang dan menyambutku dengan baik.
luka itu bukan karena siapa-siapa, luka itu karena aku. aku yang menjebak diriku sendiri, mencoba menebak jalan keluar dari semua yang sudah buntu. aku merawat luka seperti merawat hal paling berharga di hidupku. aku membiarkan luka itu tetap menganga, seolah sengaja agar dunia tahu bahwa lukaku yang paling sakit. nyatanya, aku memang sakit.
dan luka itu kini menyisakan ruang kosong, yang mungkin tidak akan pernah diisi lagi oleh siapa pun.
❤️
💔
❤
😓
😔
😢
🤍
14