Kajian Salafy Semarang
Kajian Salafy Semarang
May 21, 2025 at 12:52 PM
📝 ABDULLAH BIN AMR BIN AL-ASH radhiyallahu 'anhuma DAN AWAL DIBUKUKANNYA ILMU Rubrik: Figur Penulis Tokoh kita kali ini merupakan seorang imam terkemuka, habr (julukan untuk seorang yang luas ilmunya), ahli ibadah, sahabat nabi sekaligus anak dari sahabat beliau. 🔖 Beliau adalah Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiyallahu 'anhuma radhiyallahu 'an . Kunyah beliau Abu Abdirrahman, ada pula yg mengatakan Abu Nashir al-Qurasyi, as-Sahmi. Ibundanya bernama Raithah bintu Munabbih bin al-Hajjaj as-Sahmiyah. Beliau masuk Islam sebelum ayahnya. Konon nama beliau adalah al-Ash, sebelum kemudian nabi merubah namanya menjadi Abdullah. Uniknya, beliau hanya terpaut sekitar 11 tahun dari ayahnya. 📖 Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhuma berguru kepada para sahabat seperti Abu Bakr, Umar, dan Muadz bin Jabal. Beliau punya banyak keutamaan dan kedudukan yang kokoh dalam hal ilmu dan amal. Beliau juga mempelajari banyak ilmu dari nabi, bahkan meriwayatkan 700 hadits dari beliau. Tujuh di antaranya disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim, delapan hanya diriwayatkan oleh Imam Bukhari, serta dua puluh hanya Imam Muslim. Tak hanya itu, beliau juga meriwayatkan dari ahlul kitab dan mempelajari kitab mereka 🔑 Salah satu kunci sukses beliau dalam menuntut ilmu adalah karena saat itu beliau selalu menulis ilmu yang beliau dengar. Sampai-sampai sahabat abu Hurairah merasa bahwa Abdullah bin Amr mengunggulinya, kata beliau: "Tak ada seorang pun dari sahabat nabi yang lebih banyak hadisnya dariku kecuali Abdullah bin Amr bin al-Ash. Karena ia menulis, adapun aku tidak menulis." 📝 Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiyallahu 'anhuma radhiyalljuga mendapat izin untuk menulis hadis dari nabi, setelah sebelumnya beliau melarang para sahabatnya menulis sesuatu dari beliau selain al-Quran. Setelahnya pun para sahabat bersepakat untuk menulis riwayat hadis nabi. Tampaknya, larangan tersebut adalah agar perhatian umat terfokus pada Al-Quran, serta khawatir Al-Quran akan tercampur dengan hadits. Tatkala tidak tersamarkan lagi dan tampak jelas bahwa bahasa Al-Quran tidak seperti bahasa manusia, pembukuan ilmu kemudian diperbolehkan. 📃 Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhuma bercerita, "Dahulu aku menulis semua yang aku dengar dari nabi agar bisa menyimpannya." Quraisy pun melarangku dan berkata, "Apakah kamu menulis semua yang kamu dengar dari nabi, padahal terkadang beliau berbicara dalam kondisi marah atau senang." Aku pun berhenti menulis hingga aku menceritakannya kepada Nabi, beliau pun menunjuk lisannya yang mulia seraya bersabda, "Tulislah demi Allah! Tak ada yang keluar dari lisanku ini melainkan kebenaran." ▫️ Inilah tonggak awal pembukuan hadis secara resmi, yang kelak menjadi warisan berharga bagi umat Islam. Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu 'anhuma mengajarkan kita bahwa ilmu yang ditulis akan abadi, semoga Allah meridainya. Sumber: Siyar A'lamin Nubala' ✍️ Oleh: Abdul Aziz Farhan 🔥🟠🔥🟠🔥🟠🔥🟠🔥🟠🔥 #figur_penulis #biografi #sahabat 📱 https://t.me/baihaqipena/
Image from Kajian Salafy Semarang: 📝 ABDULLAH BIN AMR BIN AL-ASH radhiyallahu 'anhuma DAN AWAL DIBUKUKAN...

Comments