
Kajian Salafy Semarang
June 18, 2025 at 12:37 AM
💯🚫✋🏻 KETIKA JUMLAH MENJADI TOLOK UKUR DALAM MENILAI KEBENARAN DAN KESALAHAN
🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸
🎙️Berkata Asy Syaikh Shalih Al Fauzan hafidzahullah :
“Di antara karakter jahiliyyah bahwa mereka berdalil dengan jumlah yang banyak (mayoritas) untuk menilai kebenaran, dan berdalil dengan jumlah yang sedikit (minoritas) untuk menilai kesalahan
Sehingga sesuatu yang diikuti oleh kebanyakan orang itu merupakan kebenaran bagi mereka, sedangkan yang diikuti oleh segelintir orang maka itu merupakan kesalahan
Inilah tolak ukur yang ada pada mereka dalam menilai yang benar dan yang salah
Dan ini merupakan kekeliruan, karena Allah Jalla wa 'Ala berfirman :
[Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang yang ada di muka bumi ini, maka mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Tidaklah mereka mengikuti kecuali hanya prasangka, dan tidaklah mereka kecuali hanya mengira-ngira]. (Al An’aam: 116).
Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
[Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui]. (Al A’raaf: 187).
Dan Dia Juga berfirman :
[Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik]. (Al A’raaf: 102).
Dan juga ayat-ayat yang selain itu.
Maka tolak ukurnya bukanlah mayoritas atau minoritas; akan tetapi tolak ukurnya adalah kebenaran yang ada pada mereka
Maka barangsiapa yang berada di atas kebenaran walaupun dia sendirian maka dialah yang benar, dan dialah yang wajib diikuti
Dan apabila mayoritas berada di atas kebatilan maka wajib untuk menolaknya dan jangan tertipu dengan jumlah mereka
Maka yang dinilai adalah kebenaran yang ada pada mereka
Dan oleh karena itu berkata ulama' :
Kebenaran tidak dikenali dengan orang-orangnya, akan tetapi orang-orang dikenali dengan kebenaran yang ada pada mereka
Sehingga barangsiapa yang berada di atas kebenaran dialah yang wajib diikuti".
📚 (SYARH MASAIL JAHILIYAH : 60-61)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
قال الشيخ صالح الفوزان حفظه الله :
"من مسائل الجاهلية : أنهم يستدلون بالأكثرين على الحق، ويستدلون بالأقلين على غير الحق، فما كان عليه الأكثر عندهم فهو الحق، وما كان عليه الأقل فهو غير الحق، هذا هو الميزان عندهم في معرفة الحق من الباطل.
وهذا خطأ؛ لأن الله جل و علا يقول :
{وإن تطع أكثر من في الأرض يضلوك عن سبيل الله, إن يتبعون إلا الظن وإن هم إلا يخرصون} (الأنعام : ١١٦),
ويقول سبحانه وتعالى : {ولكن أكثر الناس لا يعلمون} (الأعراف : ١٨٧),
ويقول سبحانه وتعالى : {وما وجدنا لأكثرهم من عهد، وإن وجدنا أكثرهم لفسقين} (الأعراف : ١٠٢),
إلى غير ذلك.
فالميزان ليس هو الكثرة والقلة؛ بل الميزان هو الحق، فمن كان على الحق وإن كان واحدا فإنه هو المصيب، وهو الذي يجب الاقتداء به، وإذا كانت الكثرة على باطل فإنه يجب رفضها وعدم الاغترار بها، فالعبرة بالحق، ولذلك يقول العلماء : الحق لا يعرف بالرجال، وإنما يعرف الرجال بالحق.
فمن كان على الحق فهو الذي يجب الاقتداء به.
(شرح مسائل الجاهلية : ٦٠-٦١)
♾️♾️♾️♾️♾️♾️♾️♾️♾♾♾♾
📡https://t.me/kajiansalafysemarang/2292
https://whatsapp.com/channel/0029VaxNrcgLo4hbVvyav00O/9223372036854675807
🏡 Sumber https://t.me/dhiyaussalafalatsary