Ibnul Qayyim _Rahimahullah_ (wafat 751 H): Pengaduan itu ada dua macam: Yang pertama adalah pengaduan kepada Allah. Jenis pengaduan ini tidak bertentangan dengan kesabaran, sebagaimana ucapan Nabi Ya‘qub: إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ _"Sesungguhnya aku hanya mengadu kesusahan dan kesedihanku kepada Allah."_ (Yusuf: 86) Padahal beliau juga berkata: فَصَبْرٌ جَمِيلٌ _"Maka kesabaran yang baik itulah (sikapku)."_ (Yusuf: 18) Demikian juga Nabi Ayyub berkata: مَسَّنِيَ الضُّرُّ _"Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit._" (Al-Anbiya: 83) Padahal Allah memuji beliau dengan sifat sabar. Begitu pula penghulu orang-orang yang sabar, Nabi ﷺ, beliau pernah berdoa: _"Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu lemahnya kekuatanku dan sedikitnya kemampuanku..."_ dan seterusnya. Dan Nabi Musa ﷺ juga berdoa: _"Ya Allah, bagi-Mu segala puji, kepada-Mu tempat mengadu, Engkau tempat memohon pertolongan, kepada-Mu kami memohon perlindungan, kepada-Mu kami bertawakal, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Mu."_ *Adapun jenis yang kedua*, yaitu pengaduan orang yang terkena musibah dengan ucapan atau dengan sikap, maka ini tidak sejalan dengan kesabaran, bahkan bertentangan dengannya dan merusaknya. Maka terdapat perbedaan antara mengadukan keadaan kepada Allah dengan mengadukan keadaan itu (kepada makhluk). _*‘Uddatush Shabirin*_ (1/272)