Fiqhgram
Fiqhgram
June 17, 2025 at 01:19 AM
💡 *Bacaan Tasyahhud* حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ، قَالَ: أَخْبَرَنَا الشَّافِعِيُّ، أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنِ اللَّيْثِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ سَعِيدٍ وَطَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنَ القُرْآنِ، فَكَانَ يَقُولُ: 1️⃣ Dari Ibnu ʿAbbās, beliau berkata: Nabi ﷺ mengajarkan kami tasyahhud sebagaimana beliau mengajarkan kami surat dari Al-Qur’an. Beliau bersabda: ٱلتَّحِيَّاتُ ٱلْمُبَارَكَاتُ ٱلصَّلَوَاتُ ٱلطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، ٱلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ وَرَحْمَةُ ٱللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، ٱلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَىٰ عِبَادِ ٱللَّهِ ٱلصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ “Segala penghormatan, keberkahan, salat, dan kebaikan adalah milik Allah. Keselamatan atasmu wahai Nabi, dan rahmat serta berkah Allah. Keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Diriwayatkan oleh Muslim, no. 403; Abu Dāwūd, no. 971; an-Nasā’ī, no. 1275. 📌 *Komentar Imam Syafi’i -رحمه الله-* “Telah diriwayatkan oleh Ayman bin Nābil dengan sanad dari Jābir bahwa Nabi ﷺ membaca tasyahhud dengan lafaz yang berbeda pada sebagian katanya. Penduduk Bashrah meriwayatkan dari Abu Mūsā dari Nabi ﷺ hadis yang berbeda pada sebagian lafaznya. Penduduk Kufah meriwayatkan dari Ibnu Masʿūd lafaz tasyahhud yang berbeda secara keseluruhan pada sebagian katanya. Hadis-hadis ini saling mirip dan mendekati, serta memungkinkan bahwa semuanya sahih. Bisa jadi Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada jamaah dan orang yang salat sendiri dengan lafaz yang berbeda-beda, dan mereka menghafalnya masing-masing. Tidak ada perbedaan makna dalam hal ini, karena maksudnya adalah pengagungan kepada Allah, bersaksi, dan bershalawat kepada Nabi ﷺ. Maka beliau membenarkan semuanya. Jika ada yang menambahkan satu kata atau menggunakan ungkapan berbeda, itu tetap dibolehkan, karena ini adalah dzikir. Bahkan sebagian sahabat berbeda dalam lafaz Al-Qur’an di hadapan Rasulullah ﷺ, namun tidak berbeda dalam maknanya, dan beliau membenarkan mereka, seraya bersabda: “Al-Qur’an ini diturunkan atas tujuh huruf, maka bacalah apa yang mudah dari padanya.” Maka selain Al-Qur’an seperti dzikir tentu lebih layak untuk memiliki kelonggaran, selama maknanya tidak berbeda.” ——— 📚 Ikhtilāful Ḥadīts, Imam Asy-Syāfiʿī -رحمه الله- ✍ *Alih bahasa Ahmad Reza, Lc* #faedahkitab #fikihhadits

Comments