
Fiqhgram
652 subscribers
About Fiqhgram
Diasuh oleh Ustadz Danang Santoso ~ Klik https://linktr.ee/fiqhgram
Similar Channels
Swipe to see more
Posts

*{إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ}* *"Sesungguhnya aku takut kepada Allah."* Inilah permintaan maaf terindah untuk menghindari pertikaian dalam sejarah, diucapkan oleh Habil kepada saudaranya Qabil. Jangan biarkan mereka membuatmu menyerah pada agamamu, meskipun hal itu harus mempertaruhkan nyawamu! Seseorang mungkin bisa hidup tanpa agama, Namun, pernahkah kamu bertanya pada dirimu sendiri, bagaimana cara dia hidup? Seperti binatang—semoga Allah melindungimu— Hidup hanya mencari kesenangan sebanyak-banyaknya, dan berusaha bertahan selama mungkin. Namun, pada akhirnya, ia pun mati! ~ 📚 Rasail Al-Quran *Oleh Ahmad Reza, Lc* #alquran #fikihsuluk #tazkiyatunnafs

💡 *Boleh Memilih Antara Membasuh atau Mengusap (Khuff)* عَنْ بِلاَلٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ «تَوَضَّأَ وَمَسَحَ عَلَى الْخُفَّيْنِ». 1️⃣ Dari Bilāl, bahwa Rasulullah ﷺ berwudu dan mengusap kedua khuff (sepatu kulitnya). Diriwayatkan oleh Muslim, no. 274; Abu Dawud, no. 146; at-Tirmiżī, no. 96. 📌 *Komentar Imam Syafi’i -رحمه الله-* قَالَ الشَّافِعِيُّ: وَلَا يُقَالُ لِمَسْحِ رَسُولِ اللَّهِ عَلَى الْخُفَّيْنِ خِلَافُ غَسْلِ رِجْلَيْهِ عَلَى الْمُصَلّي، إِنَّمَا يُقَالُ: الْغَسْلُ كَمَالٌ، وَالْمَسْحُ رُخْصَةٌ وَكَمَالٌ، وَأَيُّهُمَا شَاءَ فَعَلَ. “Tidak dikatakan bahwa mengusap khuff oleh Rasulullah ﷺ bertentangan dengan membasuh kakinya ketika hendak salat. Akan tetapi dikatakan: *membasuh adalah kesempurnaan, dan mengusap adalah rukhṣah* (keringanan) sekaligus juga bentuk kesempurnaan; dan mana saja yang dipilih, semuanya boleh dilakukan.” ——— 📚 Ikhtilāful Ḥadīts, Imam Asy-Syāfiʿī -رحمه الله- ✍ *Alih bahasa Ahmad Reza, Lc* #faedahkitab #fikihhadits

💡 *Bacaan Tasyahhud* حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ، قَالَ: أَخْبَرَنَا الشَّافِعِيُّ، أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنِ اللَّيْثِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ سَعِيدٍ وَطَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنَ القُرْآنِ، فَكَانَ يَقُولُ: 1️⃣ Dari Ibnu ʿAbbās, beliau berkata: Nabi ﷺ mengajarkan kami tasyahhud sebagaimana beliau mengajarkan kami surat dari Al-Qur’an. Beliau bersabda: ٱلتَّحِيَّاتُ ٱلْمُبَارَكَاتُ ٱلصَّلَوَاتُ ٱلطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، ٱلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ وَرَحْمَةُ ٱللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، ٱلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَىٰ عِبَادِ ٱللَّهِ ٱلصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ “Segala penghormatan, keberkahan, salat, dan kebaikan adalah milik Allah. Keselamatan atasmu wahai Nabi, dan rahmat serta berkah Allah. Keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Diriwayatkan oleh Muslim, no. 403; Abu Dāwūd, no. 971; an-Nasā’ī, no. 1275. 📌 *Komentar Imam Syafi’i -رحمه الله-* “Telah diriwayatkan oleh Ayman bin Nābil dengan sanad dari Jābir bahwa Nabi ﷺ membaca tasyahhud dengan lafaz yang berbeda pada sebagian katanya. Penduduk Bashrah meriwayatkan dari Abu Mūsā dari Nabi ﷺ hadis yang berbeda pada sebagian lafaznya. Penduduk Kufah meriwayatkan dari Ibnu Masʿūd lafaz tasyahhud yang berbeda secara keseluruhan pada sebagian katanya. Hadis-hadis ini saling mirip dan mendekati, serta memungkinkan bahwa semuanya sahih. Bisa jadi Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada jamaah dan orang yang salat sendiri dengan lafaz yang berbeda-beda, dan mereka menghafalnya masing-masing. Tidak ada perbedaan makna dalam hal ini, karena maksudnya adalah pengagungan kepada Allah, bersaksi, dan bershalawat kepada Nabi ﷺ. Maka beliau membenarkan semuanya. Jika ada yang menambahkan satu kata atau menggunakan ungkapan berbeda, itu tetap dibolehkan, karena ini adalah dzikir. Bahkan sebagian sahabat berbeda dalam lafaz Al-Qur’an di hadapan Rasulullah ﷺ, namun tidak berbeda dalam maknanya, dan beliau membenarkan mereka, seraya bersabda: “Al-Qur’an ini diturunkan atas tujuh huruf, maka bacalah apa yang mudah dari padanya.” Maka selain Al-Qur’an seperti dzikir tentu lebih layak untuk memiliki kelonggaran, selama maknanya tidak berbeda.” ——— 📚 Ikhtilāful Ḥadīts, Imam Asy-Syāfiʿī -رحمه الله- ✍ *Alih bahasa Ahmad Reza, Lc* #faedahkitab #fikihhadits

*Sesungguhnya itulah surat Al-Kahfi* Perahu yang jika tidak dilubangi, niscaya akan dirampas; Allah menguji dengan sesuatu yang kecil untuk menyelamatkan dari yang lebih besar! Anak muda yang jika tidak dibunuh, niscaya akan menyengsarakan kedua orang tuanya; Dalam pengambilan Allah terdapat pemberian! Tembok yang jika tidak ditegakkan kembali, Niscaya harta anak yatim itu akan hilang. Betapa setianya Engkau, ya Allah? Maka, dengan setiap lubang, Setiap kehilangan, Dan setiap kenikmatan, Ucapkanlah: "Ya Allah, berikanlah kesabaran atas apa yang tidak kami ketahui hakikatnya." ~ 📚 Rasail Al-Quran *Alih bahasa Achmad Reza, Lc* #alquran #fikihsuluk #tazkiyatunnafs #tasawwuf

*{فَلَمَّا جَاءَهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفْ}* *"Maka ketika ia (Musa) datang kepadanya (Nabi Syu'aib) dan menceritakan kisahnya, dia berkata: 'Jangan takut."* Hal terindah yang bisa kamu berikan kepada seseorang adalah menenangkan hatinya! ~ 📚 Rasail Al-Quran *Alih bahasa Ahmad Reza, Lc* #fikisuluk #tazkiyatunnafs #tasawwuf #alquran

*{لا يُكلف الله نفسا إلا وسعها}* *"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."* Allah tidak akan menempatkan buah pada dahan yang tidak mampu menopangnya! Setiap tanggung jawab yang Allah letakkan di atas pundakmu, Engkau mampu untuk mengembaninya! Setiap pertempuran yang Allah masukkan dirimu ke dalamnya, Engkau mampu menghadapinya! Setiap pos yang Allah tugaskan padamu untuk menjaganya, Itulah pos-mu, maka tetaplah berada di sana! Setiap kesedihan, kesusahan, dan penderitaan yang menimpamu, Engkau memiliki kekuatan untuk menanggungnya. Kesulitan dan musibah adalah cara untuk menguatkanmu. Maka, jangan pernah meninggalkan tempatmu! ~ 📚 Rasail Al-Quran *Oleh Ahmad Reza, Lc* #alquran #fikihsuluk #tazkiyatunnafs