
Majelis Nuurus Sa'aadah
June 12, 2025 at 12:03 PM
Majelis Nuurus Sa’aadah.
Kitab Irsyadul Anam (As Sayyid Al Habib Usman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya), Lanjutan.
Pasal, segala sunnah sembahyang (shalat) terbagi dengan 3 (tiga) bahagian, yaitu :
A. Segala sunnah sebelumnya bersembahyang (shalat).
B. Segala sunnah yang di dalam sembahyang (shalat).
C. Segala sunnah setelah habis sembahyang (shalat).
Sebagai lagi tiap-tiap yang dibaca maka dikata sunnah qouliyah, dan (sedangkan) yang dihadirkannya di (dalam) hati (disebut) sunnah qolbiyah, dan yang dikerjakannya dengan kelakuan (perbuatan) yaitu sunnah fi’liyah.
Adapun segala rukun-rukun qauli dan sunah qauliyah maka sekaliannya itu nanti akan dating (dijelaskan) di dalam satu pasal tersendiri dengan memakai gantung luqhat adanya.
A. Adapun segala sunnah yang sebelumnya sembahyang (shalat), maka bermula daripada itu :
1. Sunnah Adzan, maka terbagi itu dengan 3 (tiga) bahagian, yaitu :
a. Sunnah a’in, yaitu bagi laki-laki yang bersembahyang (shalat) munfarid yakni shalat sendiri, maka tidak di sunnahkan jahar yakni keras.
b. Sunnah Kifayah khash-shah, yaitu sekedar berjama’ah yang hendak bersembahyang (shalat), maka sunnah jahar (keras) sekedar didengar oleh jama’ah itu saja.
c. Sunnah Kifayah, aqah, yaitu bagi sekalian orang yang di dalam suatu kampung atau dusun, maka sunnah jahar (keras) dengan suara keras lagi bagus, ditempat yang tinggi, dan sunnah berpaling kepalanya (si pengadzan) kekanan di Hayya ‘alash sholah dan kekiri di Hayya ‘alal falah.
Dan sunnah jika adzan Shubuh sesudahnya Hayya ‘alal falah membaca Ashsholatu khoirun minan naum artinya : Bermula sembahyang (shalat) lebih berkebajikan daripada tidur.
2. Sunnah Iqamat, yaitu bagi laki-laki dan perempuan, dan sunnah bahwa tempat melakukan qamat berlainan tempatnya dengan adzan, dan lebih perlahan suaranya daripada adzan.
3. Sunnah membaca shalawat dan sunnah berdo’a sesudah selesai dari adzan maupun qamat.
4. Sunnah membuat suatu batas dihadapan orang yang sedang sembahyang (shalat) seperti tembok, atau pagar atau tiang yang jarak antaranya tiga hasta.
5. Sunnah bersugi (bersikat gigi dengan siwak) sebelum melakukan sembahyang (shalat).
6. Sunnah berlafaz niat sembahyang (shalat).
7. Sunnah meratakan shaf (barisan), dan menyuruh meratakannya oleh seorang imam adalah lebih afdhal.
B. Segala Sunnah yang di dalam sembahyang (shalat), maka yaitu :
1. Sunnah mengangkat kedua tangan pada takbiratul ihram, dan jika hendak ruku, bangun daripada ruku dan bangun daripada tasyahud awal.
2. Sunnah membaca do’a istiftah setelah takbiratul ihram.
3. Sunnah membaca A'uudzu billahi minasy syaithaanir rajiim sebelum membaca Al Fatihah.
4. Sunnah membaca Aamiin setelah membaca Al Fatihah.
5. Sunnah membaca surat didalam dua raka’at shalat Subuh dan dua raka’at pada shalat-shalat yang lain.
6. Sunah membaca dengan jahar (keras) bagi munfarid (shalat sendiri) dan bagi imam pada dua raka’at shalat Shubuh, shalat Jum’at, shalat Idhul Fitri & Idul Adha, dan dua raka’at pada permulaan shalat Maghrib dan Isya.
7. Sunnah mengucapkan takbir intiqal yakni mengucapkan Allahu Akbar
ketika berpindah daripada suatu rukun kepada rukun yang lain, melainkan ketika bangun dari ruku maka sunnah mengucapkan Sami'Allahu liman hamidah.
8. Sunnah membaca tasbih pada saat ruku dan sujud sebanyak tiga kali.
9. Sunnah membaca do’a I’tidal.
10. Sunnah membaca do’a qunut (setelah do’a i’tidal pada shalat Subuh).
11. Sunnah membaca do’a antara dua sujud.
12. Sunnah membaca do’a setelah tasyahud akhir.
13. Sunnah menaruh (meletakkan) kedua tangan dibawah dan diatas pusar ketika sedang berdiri sembahyang (shalat).
14. Sunnah memandang kepada tempat sujud.
15. Sunnah menaruh (meletakkan) kedua tangan di atas lutut ketika duduk tasyahud, dan sunnah memegang segala (seluruh) jari-jari tangan kanannya melainkan (kecuali) telunjuknya maka dilepaskannya dan diangkatnya ketika mengucapkan Illallaah.
16. Sunnah berpaling dengan muka ke kanan pada salam yang pertama dan (berpaling) ke kiri pada salam yang kedua.
(Kitab Irsyadul Anam - As Sayyid Al Habib Usman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya, Halaman 9 - 10, Penerbit Syirkah Maktabah Al Madaniyyah)
Website : https://www.shulfialaydrus.com/ dan https://www.shulfialaydrus.id/
Website Majelis Nuurus Sa’aadah : https://www.nurussadah.my.id/
Youtube : https://www.youtube.com/@shulfialaydrusofficial
Channel Whatsapp Majelis Nuurus Sa’aadah :
https://whatsapp.com/channel/0029VaGk9XSInlqYXl970K32
Instagram : https://www.instagram.com/shulfialaydrus/
Twitter :
https://twitter.com/shulfi
https://twitter.com/shulfialaydrus
Telegram : https://telegram.me/shulfialaydrus/
Telegram Majelis Nuurus Sa'aadah : https://telegram.me/majlisnuurussaadah/
LINE : shulfialaydrus
Facebook : Muhammad Shulfi Al ‘Aydrus atau
https://www.facebook.com/shulfialaydrus/
https://www.facebook.com/habibshulfialaydrusofficial/
Facebook Fanpage : Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus atau https://www.facebook.com/shulfialaydrusofficial/
Group Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/
Donasi atau infak atau sedekah.
Bank BRI Cab. JKT Joglo.
Atas Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek : 0396-01-011361-50-5.
Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
❤️
👍
4