
Iseng-iseng Aja
June 8, 2025 at 11:29 AM
*Hal-hal yang Tak Lagi Ditanyakan*
#obrolan di Ujung Meja Makan
Sore itu, saya baru saja melemaskan otot-otot yang tegang setelah duduk bekerja seharian.
Meskipun lelah, meja makan tetap menjadi tempat pertama yang saya tuju setelah berganti pakaian. Ada Oma dan sepupu saya Ica. masing-masing duduk ujung meja.
Tangan Oma yang sudah keriput tampak lincah memotong pepaya. Sembari itu, kami mengobrol tentang aktivitas saya hari ini.
Ica, yang tadinya sibuk dengan sayurnya, tiba-tiba berhenti dan membuka ponselnya. Wajahnya tampak serius—seperti sedang membalas pesan penting.
Tak lama kemudian, Ica memanggil saya dan bertanya, “Kak, warna kesukaan Kakak apa?”
Suasana di meja makan pun menjadi ramai oleh pembahasan soal warna favorit—terutama bagaimana warna kesukaan kami berubah dari zaman sekolah hingga sekarang.
“Saya suka hampir semua warna, tapi lebih senang yang cerah—seperti biru muda dan hijau muda,” jawab saya. “Tapi bukan berarti saya tidak suka warna-warna gelap juga.”
Lalu saya balik bertanya, “Kalau Ica, dulu sukanya warna apa?”
“Dulu waktu sekolah, saya suka warna hitam, warna-warna gelap gitu. Soalnya kelihatan keren. Tapi sekarang saya suka warna pink,” jawab Ica sambil tersenyum. Penjelasannya tidak bisa saya bantah—karena sekarang dia memang tampak ceria dengan segala hal yang berbau pink.
Percakapan kami terus berlanjut. Saya sendiri tidak terlalu menyukai warna pink—bahkan bisa dibilang tidak suka. Tapi entah kenapa, dulu sepatu dan tas saya justru berwarna pink.
Tiba-tiba Ica berkata, “Kak, mau tau tidak, kenapa saya tanya soal warna kesukaan?”
Saya menatapnya dengan serius, mendengarkan dengan saksama.
“Soalnya, saya lihat di satu postingan, kalau ketika kita sudah dewasa, akan sangat jarang bertanya tentang hal-hal kecil seperti kesukaan. Pertanyaan-pertanyaan polos gitu, biasanya cuma datang dari anak-anak. Pas sudah besar, obrolannya lebih ke kerjaan, tanggung jawab, dan semacamnya.”
Saya terdiam. Ingin menyetujui tapi ada sesuatu yang mengusik pikiran saya.
Dengan suara pelan, saya berbisik, “Ica, kamu ingat anak-anak SD yang saya temui kemarin?”
Ica mengangguk.
“Padahal waktu itu saya bawa buku, tapi yang mereka tanyakan malah soal tipe cowok atau pacar idaman saya.”
Ica terkejut, lalu menghela napas pelan. “Zaman sudah berubah, ya...”
_Atambua, 03 Juni 2025_