
ILMU SYAR'I
June 18, 2025 at 02:16 AM
🔴 [ Akidah Ahlus Sunnah Tetap Satu Sepanjang Zaman ]
📌 Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Sindi حفظه الله berkata:
“Termasuk hal penting yang perlu diperhatikan oleh penuntut ilmu saat mempelajari kitab-kitab terdahulu adalah hal berikut: Risalah ini ditulis oleh Abu Utsman Ash-Shabuni — sebagaimana telah kalian dengar — lahir tahun 373 H dan wafat tahun 449 H. Maka beliau adalah ulama terdahulu, dan ini termasuk kitab terdahulu dalam akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Mungkin sebagian dari kalian pernah mengikuti kajian kami sebelumnya terhadap kitab-kitab karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله seperti "At-Tadmuriyyah", "Al-Wasithiyyah" dan "Al-Ubudiyyah". Juga baru-baru ini kita mempelajari risalah dari ulama kontemporer, yaitu Syaikh Ibnu Utsaimin رحمه الله dalam dalam karya beliau "Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah". Sebelumnya, kita juga mempelajari "Al-Qawa'idul Mutsla" dan "A'lamus Sunnah Al-Mansyurah" karya Syaikh Hafizh Al-Hakami رحمه الله.
Saya ingin kalian membandingkan, adakah perbedaan antara kitab-kitab ini?
Benarkah tuduhan musuh-musuh akidah ini yang mengatakan bahwa akidah ini adalah ‘ciptaan Ibnu Taimiyah’, dan bahwa Ibnu Taimiyah lah yang mengada-adakannya?
Perhatikan, antara wafatnya Ash-Shabuni dan lahirnya Ibnu Taimiyah terdapat lebih dari 200 tahun. Bandingkan isi risalah ini dengan apa yang ditegaskan oleh Ibnu Taimiyah dalam kitab-kitabnya — apakah kalian menemukan perbedaan?
Jawabannya: Tidak ada. Risalah ini ditulis oleh ulama yang wafat tahun 449 H. Letakkan di sebelahnya kitab Ibnu Taimiyah yang wafat tahun 728 H. Lalu tambahkan kitab Ibnu Utsaimin رحمه الله yang wafat tahun 1421 H. Bandingkan ketiganya — kalian tidak akan menemukan perbedaan. Akidahnya satu, diyakini oleh seluruh imam Ahlus Sunnah. Yang ditegaskan oleh ulama belakangan adalah hal yang sama yang ditegaskan oleh ulama terdahulu, tidak ada perbedaan.
Adakah bukti kebenaran yang lebih nyata dari ini? Akidah ini diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah. Allah berfirman:
{وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا}
{Kalau sekiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, niscaya mereka akan menemukan banyak pertentangan di dalamnya} [An-Nisa: 82].
Bandingkan ini dengan akidah-akidah para penyimpang. Lihatlah madzhab para ahli kalam (teolog), bandingkan antara pendapat-pendapat tokoh mereka. Engkau akan dapati perbedaan yang besar dan pertentangan yang jauh, bahkan kadang dalam satu orang: berbeda antara isi kitab awal dan kitab akhirnya!
Ini tidak akan ditemukan dalam kitab-kitab akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Realita adalah saksi yang tak bisa dibantah. Dan akan engkau dapati bukti-bukti lain yang menguatkan makna ini, insyaAllah.”
🎙 Syarh ‘Aqidah as-Salaf wa Ashab al-Hadits, pelajaran pertama
https://whatsapp.com/channel/0029Vb0fR8H3bbV65hP0