
SAJAK Aksara25
57 subscribers
About SAJAK Aksara25
Aksara 25 adalah sebuah Channel pribadi milik saya, seorang penulis yang berkali-kali mencari jati diri. Pada akhirnya aksara adalah sebuah hal penting dalam hidup saya. Sehingga saya meninggalkan semuanya. 1. Tanya atau request puisi? Anonim juga boleh. https://ngl.link/aksara.25 2. βIsekai: Berisik dalam Sunyiβ Sebuah buku puisi yang bicara tentang dunia dalam kepala. https://www.wattpad.com/story/393671139 3. REMIND (puisi harian) Satu puisi setiap hari, untuk kamu yang sedang belajar bertahan. https://www.wattpad.com/story/393672069 4. RAKA Tentang luka yang terlalu sering disimpan dan akhirnya tumbuh jadi cerita. https://www.wattpad.com/story/355530293 5. Cerpen & Kisah Pendek Cerita kecil yang terlalu keras untuk disebut sederhana. https://www.wattpad.com/story/365648015 6. Channel WhatsApp (puisi malam & update karya) https://whatsapp.com/channel/0029VaLrTv3CnA7qxQfzap1s 7. Instagram & Threads @aksara.25 Kata-kata absurd, rindu dalam bentuk carousel, dan cerita yang belum selesai. IG: https://www.instagram.com/aksara.25 Threads: https://www.threads.net/@aksara.25
Similar Channels
Swipe to see more
Posts

Layu di Hati yang Tak Lagi Kau Tinggali Hai, masihkah luka itu mengendap di antara jeda yang tak sempat kita beri peluk? Aku bertanya pada angin, yang pernah mencatat nama kita di sisi jendela pagi. Dulu, aku keras kepala, suaraku tinggi lebih tinggi dari cintamu yang lembut, hingga kau pun lelah membawa pulang rindu yang tak pernah kupahami. Kini, kau adalah keheningan yang justru paling ramai dalam kepalaku. Bayangmu duduk di meja makan, tapi sendok dan garpu hanya menggema menggugurkan kenangan satu per satu ke dalam piring kosong. Andai bisa kuputar ulang waktu seperti kaset yang kusayang, akan kupilih diam, akan kupilih peluk, akan kupilih kamu. Ini bukan mawar, bukan melati, bukan bunga istimewa dari taman penuh warnaβ hanya bunga maaf, yang kutanam dari benih penyesalan, dan tumbuh layu oleh egoku sendiri. Namun terimalah, jika suatu hari hatimu tak lagi marah. Jika ada setitik rindu yang masih bernyanyi di sela-sela bencimu. Dan bila tak bisa, biarlah aku jadi angin yang memelukmu diam-diam, tanpa pernah kau tahu, bahwa aku tak pernah berhenti ingin kembali pada versi kita yang dulu.

Ada yang hidup untuk sekedar, ada yang sekedar untuk hidup. Selamat datang dunia nyata.

"Sikat Gigi yang Tahu Segalanya" Kalau aku jujur, hanya kau yang tahu berapa kali aku ingin pergi tapi tetap menyikat gigi sebelum tidur. Kau tahu berapa banyak kata-kata yang kutelan setelah kumur-kumur dengan pasta rasa mint yang bahkan tidak bisa menyembunyikan pahitnya diam. "Kau masih waras?" tanyamu pagi ini. Aku tidak menjawab. Karena waras, sekarang, rasanya terlalu mahal untuk dibeli hanya dengan air ledeng dan busa di kerah bajuku._