
Kontan
351 subscribers
About Kontan
Media Bisnis dan Investasi Terkini Bagian dari Kompas Gramedia
Similar Channels
Swipe to see more
Posts

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi memastikan pinjaman bunga untuk Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih tidak akan memberatkan. Pihaknya mengusulkan bunga pinjaman hanya berkisar 3%. Sedangkan tenornya bisa mencapai 10 tahun. "Saya sudah berbisik-bisik dan akan memperjuangkan agar bunga pinjaman 3% dan tenor bisa 10 tahun," kata Budi dalam Raker Bersama Komisi VI DPR RI, di Gedung Parlemen, Senin (26/5). Walau begitu, Budi menyebut kepastian terkait pinjaman bunga ini masih dibahas bersama dengan Menteri Keuangan dan Bank Indonesia pada siang ini. Dalam pembahasan itu, menurutnya akan juga disinggung terkait skema pembiyaan secara utuh termasuk masalah subsidi bunga yang akan diberikan oleh negara. "Saya setuju memang harus ada subsidi khusus, namun ini masih dibicarakan otoritas terkait. Karena ini menyangkut fiskal dan komitmen pemerintah," ujarnya. Diketahui, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan dimodali dari pinjaman bank dengan plafon hingga Rp 5 miliar. Modal itu digunakan untuk menjalankan koperasi yang diharapkan bisa menguntungkan warga desa. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan dana Rp 3 miliar untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bukan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan pinjaman untuk mendukung kegiatan usaha koperasi. "Jadi sekali lagi, yang dana bisnis ini bukan dari APBN. Ini bisnis plafon pinjaman yang akan dibayar selama enam tahun," kata Zulhas dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (23/5). Artikel selengkapnya di https://nasional.kontan.co.id/news/menkop-beri-bocoran-bunga-pinjaman-kopdes-merah-putih-hanya-3-1


Data dari Litbang Partai Buruh dan Koalisi Serikat Pekerja (KSP-PB) menunjukkan bahwa pada Januari hingga Maret 2025, telah terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di 40 perusahaan, dengan total korban mencapai 60.000 buruh. Bahkan menurut data KSP-PB dalam satu bulan kemudian, angka ini melonjak. Per April 2025, sudah 80 perusahaan melakukan PHK dan jumlah buruh yang kehilangan pekerjaan mencapai 70.000 orang. Terbaru, PT Maruwa Indonesia, perusahaan manufaktur yang telah beroperasi sejak 1999, di Batam secara mendadak menghentikan seluruh operasionalnya di Kawasan Industri Bintang Industri II, Tanjung Uncang, Batuaji, sejak awal April 2025. Memprihatinkannya lagi, sekitar 205 pekerja PT Maruwa Indonesia yang terdiri dari 49 karyawan tetap dan 156 kontrak, tiba-tiba menghadapi PHK tanpa ada kepastian pesangon. Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mempertanyakan soal ini. Sebab menurut Iqbal, Menteri Ketenagakerjaan justru menyampaikan data yang berbeda dari yang ditaksir KSP-PB. Dalam hal ini, KSP-PB juga akan menggelar aksi nasional besar-besaran pada 10 Juni 2025 yang akan dilakukan secara serentak di lebih dari 300 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di depan Gedung DPR RI dan Istana Negara, menuntut keadilan bagi buruh dan pembenahan total sistem ketenagakerjaan nasional. Artikel selengkapnya di https://nasional.kontan.co.id/news/70000-karyawan-kena-phk-dalam-4-bulan-serikat-buruh-bakal-gelar-aksi-besar-besaran


Peringkat daya saing Indonesia anjlok 13 peringkat ke posisi 40 dari total 69 negara dalam laporan World Competitiveness Ranking (WCR) 2025 yang dirilis IMD World Competitiveness Center (WCC). Penurunan tajam ini disebabkan persoalan ekonomi dan tingginya tingkat pengangguran yang belum teratasi. Penurunan ini menjadi pukulan telak bagi Indonesia yang sebelumnya mencatat tren positif selama tiga tahun berturut-turut. Peringkat daya saing Indonesia sempat naik dari peringkat 44 pada 2022, kemudian 34 di 2023, hingga mencapai posisi 27 pada 2024. Indonesia tidak sendiri. Turki juga mengalami nasib serupa dengan penurunan 13 peringkat, menjadi dua negara dengan penurunan daya saing terburuk dalam WCR 2025. Di kawasan Asia Tenggara, tiga dari lima negara yang diukur juga mengalami penurunan. Thailand turun lima peringkat, dan Singapura turun satu peringkat. Sebaliknya, Malaysia melonjak 11 peringkat dan Filipina naik satu peringkat, didorong kebijakan industri dan digitalisasi yang agresif. Berikut posisi lima besar negara Asia Tenggara dalam WCR 2025: 1.Singapura: peringkat 2 (turun 1 peringkat) 2. Malaysia : peringkat 23 (naik 11 peringkat) 3. Thailand: peringkat 30 (turun 5 peringkat) 4. Indonesia: peringkat 40 (turun 13 peringkat) 5. Filipina: peringkat 51 (naik 1 peringkat) Riset WCR 2025 menggunakan kombinasi 170 data eksternal dan 92 hasil survei terhadap 6.162 eksekutif di berbagai negara. Sebanyak 66,1% eksekutif di Indonesia menilai minimnya peluang ekonomi menjadi penyebab utama polarisasi sosial dan ketimpangan. Beberapa faktor penyebab lemahnya daya saing Indonesia antara lain, infrastruktur yang belum memadai, keterbatasan sumber daya manusia berkualitas, kelembagaan yang dinilai lemah, tingginya pengangguran dan ketimpangan pembangunan antarwilayah. Artikel selengkapnya di https://nasional.kontan.co.id/news/rangking-daya-saing-indonesia-versi-imd-wcr-merosot-13-peringkat-apa-biang-keroknya


Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Dony Oskaria mengatakan bahwa ke depan tidak ada lagi Penyertaan Modal Negera (PMN) kepada perusahaan-perusahaan baik pelat merah maupun swasta. Meski demikan, Dony mengungkapkan, perusahaan-perusahaan tersebut bakal mendapatkan tambahan maupun penyertaan modal (equity) lewat Danantara melalui hasil pengelolaan BUMN-BUMN. “Dulu kan equity-nya dari pemerintah sekarang equity-nya oleh Danantara, dulu masuknya lewat APBN, sekarang oleh Danantara melalui hasil pengelolaan dari BUMN. Jadi kalau ada perusahaan yang butuh tambahan modal yang dari Danantara,” ujarnya di Plataran GBK, Jakarta, Rabu (18/6). Dony memastikan bahwa tidak ada ‘kongkalikong’ antar perusahaan untuk mendapatkan modal dari Danantara. Pasalnya, dalam kebijakan terdahulu untuk mendapatkan PMN, perusahaan harus mendapatkan restu dari DPR. “Saya rasa ngga ya (kongkalikong), karena kan kita lihat semuanya kan profesional, prosesnya juga sangat jelas, tahapan-tahapannya sampai dengan penambahan equity, jadi saya rasa sangat clear dan Danantara sangat transparan,” ungkapnya. Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2022 yang mengatur soal PMN. Sebagai gantinya, saat ini diterbitkan PP No. 20/2025 yang diteken pada 6 Mei 2025. “PP Nomor 34 Tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham PT Waskita Karya Tbk dicabut dan dinyatakan tidak berlaku,” demikian bunyi Pasal 1 PP No 20/2025. Artikel selengkapnya di https://nasional.kontan.co.id/news/pmn-dihapus-danantara-akan-jadi-penyelamat-pendanaan-perusahaan-tanpa-uang-negara


Ketidakpastian perekonomian global semakin tinggi, dipicu konflik antara Iran dan Israel yang kembali memanas, kebijakan fiskal Amerika Serikat (AS), serta perang dagang antara AS dan China yang belum mencapai kesepakatan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dampak dari kebijakan AS yang perlu diwaspadai tercermin dalam proposal kebijakan fiskal mereka, yakni kebijakan fiskal big and beautiful yang diperkirakan akan menambah defisit APBN AS secara signifikan, lebih dari US$ 10 triliun dalam 10 tahun terakhir. Tambahan defisit tersebut menimbulkan sentimen negatif terhadap kebijakan fiskal negara maju, khususnya AS. Hal ini memengaruhi persepsi terhadap risiko fiskal dan berdampak pada pergerakan suku bunga di AS dari sisi US Treasury. Menurut Sri Mulyani, kombinasi dari dua faktor utama, yakni ketidakpastian perdagangan global dan meningkatnya ketegangan geopolitik serta keamanan hingga pecahnya konflik, telah menyebabkan gangguan signifikan pada rantai pasok komoditas (supply chain). Kondisi tersebut memicu dua risiko utama. Risiko tersebut diantaranya, ketidakpastian harga yang cenderung meningkat, seperti harga minyak. Di sisi lain, kondisi ekonomi global justru menunjukkan kecenderungan melemah. Hal ini menyebabkan tekanan inflasi naik bersamaan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. “Inilah kombinasi yang harus kita waspadai, karena sangat berisiko. Pelemahan ekonomi berdampak buruk, sementara kenaikan inflasi mendorong naiknya imbal hasil (yield) obligasi,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (17/6). Sri Mulyani menjelaskan, baik disebabkan oleh faktor geopolitik maupun kebijakan fiskal, keduanya memberikan dampak negatif ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, karena turut menggerakkan nilai tukar dan suku bunga global. Artikel selengkapnya di https://nasional.kontan.co.id/news/perang-iran-israel-hingga-perang-dagang-as-menkeu-kombinasi-yang-sangat-berisiko


Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) dan Indonesia Investment Authority (INA) menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan petrokimia dan energi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) untuk membangun pabrik klor-alkali diklorida. Danantara dan INA akan menyuntikkan dana hingga US$ 800 juta atau setara Rp 13 triliun ke proyek tersebut. Perjanjian tersebut akan menjajaki kemungkinan masuknya Danantara dan INA sebagai investor baru untuk membangun pabrik pabrik klor-alkali diklorida, demikian kata perusahaan tersebut dalam pernyataan bersama yang dikutip Reuters, Selasa (17/6). Pabrik tersebut, yang akan dikelola oleh anak perusahaan Chandra Asri, diharapkan memiliki kapasitas produksi 400.000 ton soda kaustik padat per tahun dan 500.000 ton etilen diklorida. Artikel selengkapnya di https://nasional.kontan.co.id/news/danantara-dan-ina-investasi-rp-13-triliun-ke-pabrik-kimia-chandra-asri-tpia#google_vignette


Tragedi kecelakaan pesawat terburuk di India dalam lebih dari satu dekade tidak hanya menelan korban jiwa dalam jumlah besar, tetapi juga mengguncang industri asuransi penerbangan secara global. Kecelakaan pesawat Air India yang terjadi di daerah padat penduduk di Ahmedabad, Gujarat, pada Kamis lalu, menewaskan sedikitnya 241 orang dan memicu klaim asuransi yang diperkirakan mencapai US$ 475 juta atau sekitar Rp7,7 triliun, menjadikannya salah satu klaim asuransi penerbangan terbesar dalam sejarah India. Ramaswamy Narayanan, Chairman dan Managing Director General Insurance Corporation of India (GIC Re), menyatakan kepada Bloomberg bahwa, “Klaim asuransi penerbangan ini bisa menjadi yang terbesar sepanjang sejarah India.” GIC Re merupakan salah satu perusahaan yang memberikan perlindungan asuransi kepada Air India. Rincian klaim meliputi: US$125 juta atau sekitar Rp 2 triliun untuk kerusakan badan pesawat dan mesin (aircraft hull & engine). Sekitar US$ 350 juta atau Rp 5,6 triliun untuk klaim tanggung jawab hukum (liability claims) atas korban jiwa penumpang dan pihak ketiga. Nilai total klaim ini tiga kali lipat lebih besar dari total premi tahunan industri asuransi penerbangan di India pada tahun 2023, berdasarkan data Bloomberg. Artikel selengkapnya di https://internasional.kontan.co.id/news/klaim-asuransi-air-india-tembus-rp77-triliun-terbesar-dalam-sejarah-india


Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk menurunkan tingkat bunga penjaminan sebanyak 25 basis poin (bps). Ini setelah Bank Indonesia (BI) memangkas bunga acuan atau BI-rate sebanyak dua kali di tahun ini. Dalam hal ini, LPS menurunkan tingkat bunga penjaminan simpanan Bank Umum di level 4% dari sebelumnya 4,25%. Keputusan tersebut akan berlaku mulai 1 Juni 2025 hingga 30 September 2025. Sementara untuk tingkat bunga penjaminan simpanan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) tetap bertahan di level 6,5%. Sebelumnya, tingkat bunga penjaminan BPR di level 6,75% Di sisi lain, LPS memilih untuk mempertahankan tingkat bunga penjaminan simpanan valas. Di mana, tingkat bunga pinjaman simpanan valas bertahan di level 2,25%. Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa keputusan ini merupakan hasil observasi yang secara berkala dilakukan oleh LPS. Terbaru, LPS melakukan observasi pada Mei 2025. Purbaya bilang suku bunga pasar tercatat mengalami kenaikan sekitar 36 basis poin menjadi 3,56%. Namun, ia melihat ruang penurunan suku bunga pasar terbuka pasca BI juga telah memangkas BI-rate ini. Sementara itu, untuk suku bunga simpanan valas, Purbaya melihat suku bunganya terlihat lebih dinamis. Di mana, bunga simpanan valas hanya naik 11 basis poin menjadi 2,17%. Artikel selengkapnya di https://keuangan.kontan.co.id/news/lps-pangkas-tingkat-bunga-penjaminan-jadi-4


PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan membagikan dividen sebesar Rp 21,04 triliun. Ini setara dengan 89% dari perolehan laba bersih tahun buku 2024. Nantinya setiap pemegang saham TLKM akan memperoleh dividen Rp 212,46 per saham. Dividen akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam recording date 22 Juni 2025. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, total dividen yang dibagikan Telkom mengalami peningkatan. Dari laba tahun buku 2023, TLKM membagikan dividen sebanyak Rp 17,58 triliun. Menilik laporan keuangan tahun buku 2024, TLKM membukukan laba bersih sebesar Rp 23,64 triliun. Ini turun sekitar 3,71% secara tahunan atau Year on Year (YoY). Dari sisi top line, pendapatan TLKM masih tumbuh 0,50% YoY menjadi Rp 149,96 triliun. Di tahun sebelumnya, Telkom meraup pendapatan sebesar Rp 149,21 triliun. Artikel selengkapnya di https://investasi.kontan.co.id/news/bersiap-telkom-tlkm-bakal-bagikan-dividen-rp-2104-triliun


Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali tak berdaya hingga akhir perdagangan hari ini. Jumat (28/2), rupiah spot ditutup di level Rp 16.596 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah anjlok 0,86% dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp 16.454 per dolar AS. Ini menjadi level terburuk rupiah sejak awal Juni 1998. Di mana, pada 17 Juni 1998 rupiah ditutup di level Rp 16.650 per dolar AS. Nilai tukar rupiah di pasar spot cetak rekor terburuk setelah ditutup melemah 0,86% ke level Rp 16.596 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (18/2). Ini adalah posisi terburuk rupiah sejak Juni 1998. Alhasil, dalam sepekan rupiah sudah anjlok 1,7%. Selain itu, rupiah pun menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia untuk sepanjang tahun 2025 setelah anjlok 2,79%. Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 15.22 WIB, jika dibandingkan secara YTD, posisi rupee India tepat di atas rupiah. Di mana, rupee sudah turun 1,96% di tahun ini. Diikuti, dolar Taiwan yang juga terlihat tertekan 0,34%. Berikutnya ada dolar Hongkong yang melemah 0,12% YTD dan peso Filipina yang tergelincir 0,02% sepanjang tahun berjalan 2025. Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 4,53% terhadap the greenback dalam dua bulan pertama tahun 2025. Diikuti, dolar Singapura yang melesat 1,24% secara YTD dan won Korea Selatan yang sudah naik 1,21% di sepanjang tahun 2025. Kemudian ada baht Thailand yang terlihat menanjak 0,51% YTD dan ringgit Malaysia yang terkerek 0,24%. Disusul, yuan China yang naik 0,21% di sepanjang tahun berjalan 2025. Simak selengkapnya di https://investasi.kontan.co.id/news/rupiah-ditutup-anjlok-ke-rp-16596-per-dolar-as-hari-ini-terburuk-sejak-juni-1998